Kamis, 14 Maret 2019 18:12

Berebut Ban dengan Mahasiswa, Tangan Perwira Polsek Panakkukang Terbakar

Ibnu Kasir Amahoru
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Aksi unjuk rasa yang berlangsung di depan Kantor Direktorat Lalulintas Polda Sulsel, Jalan AP Pettarani berlangsung tragis. Sebab, tangan perwira polisi ikut terbakar.
Aksi unjuk rasa yang berlangsung di depan Kantor Direktorat Lalulintas Polda Sulsel, Jalan AP Pettarani berlangsung tragis. Sebab, tangan perwira polisi ikut terbakar.

Aksi unjuk rasa yang berlangsung di depan Kantor Direktorat Lalulintas Polda Sulsel, Jalan AP Pettarani berlangsung tragis.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Aksi unjuk rasa yang berlangsung di depan Kantor Direktorat Lalulintas Polda Sulsel, Jalan AP Pettarani berlangsung tragis. Sebab, tangan perwira polisi ikut terbakar. 

Kejadian ini bermula saat puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiwa Peduli Lalu Lintas Berkeadilan menyampaikan aspirasi dengan menyoroti kinerja jajaran Ditlantas Polda Sulsel. 

Dalam aksi tersebut, para demonstran dan petugas yang melakukan pengamanan terlibat saling dorong dengan aparat. 

Bahkan, Kanit Sabhara Polsek Panakkukang, Iptu Abdul Muis menjadi korban. Tangan Muis terbakar saat berupaya merebut ban bekas yang dibakar demonstran.

Namun sebelum tangannya terbakar, Abdul Muis mengikuti demonstran yang membawa bendera dan ban bekas ke tengah Jalan AP Pettarani. 

Saat ban bekas sudah terbakar, Abdul Muis berusaha mengambil ban namun baju dinas lengan panjang yang digunakan terbakar.

Abdul Muis berupaya berlari memadamkan api, sementara petugas lain dan pengunjukrasa masih saling dorong dengan. 

Akibatnya, tangan Abdul Muis terkelupas dan langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. 

"Terbakar saat mau padamkan api," kata Humas Polsek Panakkukang, Bripka Muhammad Halim. 

Meski aksi unjukrasa sempat memanas dan mengakibatkan anggota terbakar pada tangan kiri, Halim menyebut tidak ada pengunjukrasa yang diamankan.  "Tidak ada yang diamankan," tambah Halim.

Pasca insiden tersrbut, puluhan mahasiswa membubarkan diri sambil berteriak akan menggelar unjuk rasa yang lebih besar lagi.

Terkait aksi unjukrasa tersebut, Kasubdit Regiden Ditlantas Polda Sulsel, AKBP Ferdiansyah menyebut jika kasus yang menjadi sorotan pengunjukrasa tersebut adalah kasus lama. 

"Karena tiap demo itu-itu lagi yang demo," ungkap Ferdiansyah.