RAKYATKU.COM - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno masih merahasiakan lembaga survei yang digunakan pada Pilpres 2019. Dari beberapa lembaga itu, hasilnya disebut menggembirakan.
Direktur Komunikasi dan Media BPN, Hashim Djojohadikusumo mengatakan, hasil survei internal BPN, elektabilitas Prabowo-Sandiaga ada yang mendekati pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, ada pula yang melampaui.
"Saya kira menggembirakan. Ada beberapa survei kita, ada yang mendekati dengan (paslon) 01, ada justru yang melebihi, melampaui. Ini kan kita pakai beberapa survei kan, saya kira cukup bagus," ujar adik Prabowo Subianto itu.
Juru bicara BPN Prabowo-Sandi, Viva Yoga Mauladi menjelaskan, responden di survei internal BPN mencapai 32.460 orang. Tidak seperti responden lembaga survei pada umumnya yang kurang dari 2.000.
"Jadi misalnya kalau di kami ini jumlah respondennya adalah 32.460. Itu adalah merupakan hasil survei dapil. Kemudian akumulasi dari hasil survei dapil itu menjadi survei nasional. Beda dengan hasil survei nasional yang jumlah respondennya relatif lebih kecil," kata Viva kepada wartawan di Hotel Milenium, Jakarta, Rabu (13/3/2019).
Namun demikian, kata Viva, munculnya hasil survei dari sejumlah lembaga harus disambut baik. Menurut dia, hal itu menunjukkan munculnya rasionalitas politik di Indonesia. Hal tersebut ditandai dengan hasil survei yang mengkuantitatifkan berbagai indikator politik sehingga masyarakat dituntut berpikir dengan berlandaskan data.
Sebelumnya Koordinator juru bicara BPN Dahnil Anzar Simanjuntak mengklaim, berdasarkan hasil survei internal, elektabilitas Prabowo-Sandiaga telah mencapai 54 persen. Sementara, elektabilitas pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin diklaim berada di sekitar angka 40 persen.