RAKYATKU.COM - Diabetes tipe 2 kerap menimbulkan gejala seperti merasa sangat lelah, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, dan mengeluarkan lebih banyak urin dari biasanya. Tetapi penderita juga bisa berisiko mengalami tanda dan gejala gula darah tinggi jika memiliki kondisi kulit seperti benjolan kecil berwarna kuning.
Kondisi kulit yang dikenal sebagai eranthive xanthomatosis, mungkin terlihat sedikit seperti jerawat, menurut American Academy of Dermatology.
Benjolan memiliki lapisan luar merah, dan secara bertahap mengembangkan warna kekuningan, katanya. Mereka kemungkinan besar muncul di pantat, siku, atau punggung lutut.
"Diabetes dapat mempengaruhi banyak bagian tubuh Anda, termasuk kulit Anda," kata American Academy of Dermatology, dikutip dari Express, Senin (11/3/2019).
“Ketika diabetes mempengaruhi kulit, seringkali itu pertanda bahwa kadar gula (glukosa) darah Anda terlalu tinggi. Ini bisa berarti bahwa Anda memiliki diabetes yang tidak terdiagnosis, atau pra-diabetes, atau perawatan Anda untuk diabetes perlu disesuaikan. Xantomatosis erupsi: Benjolan-benjolan ini muncul tiba-tiba dan hilang segera ketika diabetes terkontrol dengan baik."
"Tidak masalah di mana mereka terbentuk, mereka biasanya lembut dan gatal."
Jika Anda menemukan wabah benjolan kuning kemerahan di kulit Anda, Anda harus segera memberi tahu dokter Anda, katanya. Jika Anda sudah menderita diabetes, Anda harus bertanya kepada mereka bagaimana Anda bisa lebih mengontrol kadar gula darah Anda.
Anda juga bisa berisiko diabetes jika Anda sering mengembangkan kulit yang sangat kering dan gatal, atau jika Anda memiliki bercak bersisik di kelopak mata Anda.
Orang yang sering mendapat infeksi kulit juga berisiko terkena diabetes tipe 2, tambahnya. Infeksi kulit termasuk kulit yang panas, bengkak, dan nyeri. Ini juga bisa menyebabkan ruam gatal yang disertai lepuh kecil dan kulit bersisik.
Tetapi, banyak orang mungkin menderita diabetes tanpa menyadarinya, karena gejalanya tidak selalu membuat Anda merasa tidak sehat.
Gejala diabetes yang umum termasuk sering merasa lelah, memiliki rasa haus yang tak terpadamkan, dan mengeluarkan lebih banyak urin dari biasanya.
