Senin, 11 Maret 2019 06:30

Sering Pulang Subuh, Jokowi Ungkit Perjuangan Bersama Ahok

Ibnu Kasir Amahoru
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama. Ist
Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama. Ist

Capres petahana Joko Widodo berbagi cerita mengenai pengalamannya saat mengikuti pilkada, dari pilwalkot Solo hingga pilgub DKI Jakarta tahun 2012. 

RAKYATKU.COM - Capres petahana Joko Widodo berbagi cerita mengenai pengalamannya saat mengikuti pilkada, dari pilwalkot Solo hingga pilgub DKI Jakarta tahun 2012. 

Awalnya, Jokowi bercerita mengenai perjalanannya dari masa ke masa saat masih bersekolah hingga menjadi wali kota Solo. 

Saat maju di Pilkada Solo, Jokowi mengatakan sering melakukan kampanye door to door untuk memperkenalkan diri ke masyarakat. 

Lalu, dia mengatakan hal yang sama dilakukannya ketika Pilkada di Jakarta.

"Setelah periode kedua berjalan 2,5 tahun. Harusnya Walikota Solo jadi Gubernur Jateng kok ditarik ke Jakarta tahun 2012, pertanyaan saya, orang Jakarta siapa yang kenal saya? Nggak ada," kata Jokowi di hadapan milenial di acara 'Festival Satu Indonesia' di Istora Senayan, pada Minggu kemarin.

"Saat itu saya tes, saya kan tes, saya tes masuk pasar nggak ada yang nyapa saya. Saya masuk ke RT/RW ke kampung nggak ada yang nyapa saya," sambungnya, dikutip Detikcom.

Kemudian dia bercerita perjuangannya bersama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Saat menyebut nama Ahok, sontak para milenial dan relawan bergemuruh mendengar nama Ahok.

"Tapi saya yakini di Jakarta belum ada perubahan-perubahan, cara untuk mendapatkan kepercayaan dan amanah masyarakat. Masih sama yang lalu-lalu, sehingga saya di sini bekerja sama kaya di Solo dari rumah ke rumah, RT ke RT dan nggak ada orang yang tahu. Saat itu saya bersama Pak Ahok," ucap Jokowi dan disambut teriakan massa.

Saat itu, Jokowi mengaku bersama Ahok sama sekali tidak memegang uang sepeserpun. Namun, mereka berhasil memperoleh 43 persen dan memenangkan pertarungan dengan mengalahkan Fauzi Bowo saat itu.

"Dan orang kaget periode pertama, saya dan pak Ahok memenangkan pertarungan itu dengan angka 43 persen. Loh kok bisa? Ya bisa saja, saya pun kerja dari pagi sampai subuh, dari pagi sampai subuh," pungkasnya.