Jumat, 08 Maret 2019 17:41

Begini Proses Penyambutan Jenazah Anggota Kopassus Asal Luwu yang Tewas Ditembak OPM

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Serda Yusdin semasa hidup (kiri). Suasana penyambutan jenazah Serda Yusdin di Bandara Sultan Hasanuddin. (Sumber: Facebook dan Dispen Lantamal VI)
Serda Yusdin semasa hidup (kiri). Suasana penyambutan jenazah Serda Yusdin di Bandara Sultan Hasanuddin. (Sumber: Facebook dan Dispen Lantamal VI)

Sebuah peti kayu berbalut merah putih diturunkan. Enam pria berseragam loreng, datang menyambut. Tiga berbaret hijau, tiga lainnya berbaret ungu.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Suasana di Bandara Sultan Hasanuddin tampak haru, Jumat (8/3/2019).

Tampak sebuah peti kayu berbalut merah putih diturunkan. Enam pria berseragam loreng, datang menyambut. Tiga berbaret hijau, tiga lainnya berbaret ungu.

Di dalam peti itu, terbaring jasad Serda Yusdin (23), anggota Kopassus yang gugur bersama dua prajurit TNI lainnya, dalam kontak senjata dengan gerombolan Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Nduga Papua, Kamis, 7 Maret kemarin. 

Marinir Yonmarhanlan Lantamal VI, menurunkan pasukan  1 SST  untuk menyambut jenazah rekannya yang gugur tersebut, di Bandara Sultan Hasanuddin.

Rencananya, jenazah almarhum  akan  dibawa ke kampung halamannya, di Desa Pongko, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Komandan Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan VI Makassar Mayor Marinir Aang Andy Warta,  mengatakan, keikutsertaan pasukan Marinir Lantamal VI adalah sebagai wujud jiwa korsa, dan turut merasa kehilangan atas gugurnya saudara mereka, saat kontak senjata dengan gerakan KKB, dalam keadaan kekuatan yang tidak berimbang itu.

"Gerakan KKB Papua ini memang telah lama diincar pihak TNI, karena sangat membahayakan dan mengancam keselamatan warga Indonesia yang tinggal di Papua sana. Mereka bersenjata dan tidak segan-segan membunuh, apabila tidak sepaham dengan mereka," jelasnya.

Sebelumnya, terjadi kontak senjata antara pasukan TNI yang tergabung dalam Satgas Penegakan Hukum (Satgas Gakkum) dengan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) terjadi di Kabupaten Nduga, Papua, Kamis (7/3/2019).

Kontak senjata terjadi setelah  25 pasukan TNI Satgas Gakkum baru tiba di Distrik Mugi. Mereka mendapat serangan pasukan KKSB yang diperkirakan 70 orang.

"Setelah kontak senjata berlangsung anggota berhasil menguasai keadaan dan berhasil memukul mundur  kelompok KKSB sampai menghilang ke dalam hutan belantara," ujar Kapendam XVII/Cend Kolonel Inf Muhammad Aidi, kepada Rakyatku.com.

Setelah menguasai keadaan, tiga anggota TNI yang gugur dievakuasi. Selain itu, mereka juga menyisir lokasi tempat KKSB melakukan perlawanan. Ada satu orang mayat KKSB yang ditemukan.

"Anggota berhasil merampas 5 pucuk senjata milik KKSB (jenis masih dalam penyelidikan) dan ditemukan satu orang mayat (identitas dalam penyelidikan), dan diperkirakan setidaknya 7-10 orang anggota KKSB juga tewas namun mayatnya berhasil dibawa kabur oleh teman-temannya," katanya.

Setelah melakukan pengisirian, situasi pun dianggap sudah kondusif. Dua unit helly jenis Bell pun tiba dari Timika untuk melaksanakan evakuasi tiga korban prajurit yang gugur.

"Namun sebelum mendarat helly tersebut kembali mendapatkan serangan dari KKSB, pasukan TNI membalas tembakan sehingga helly berhasil mendarat dan proses evakuasi dapat dilaksanakan dalam keadaan aman," tutupnya.