Kamis, 07 Maret 2019 11:12

Demi Bebas dengan Selingkuhan, Insiyah Tega Bubuhkan Racun di Jamu Suaminya

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Surahwan dan Insiyah
Surahwan dan Insiyah

Insiyah (40) tertunduk. Matanya terus menatap ke lantai. Kedua tangannya dibelenggu, namun ujung jemarinya, memainkan baju orange yang terpasang di tubuhnya.

RAKYATKU.COM, SUMENEP - Insiyah (40) tertunduk. Matanya terus menatap ke lantai. Kedua tangannya dibelenggu, namun ujung jemarinya, memainkan baju orange yang terpasang di tubuhnya.

Di situ tertulis "07 Polres Sumenep". Ya, Insiyah dihadirkan di Polres Sumenep bersama selingkuhannya.

Dia terbukti telah membunuh suaminya Mistoyo (45). Masih terbayang jelas di ingatan Insiyah, pada peristiwa Kamis, 13 Desember 2018 lalu.

Bagaimana sang suami, Mistoyo kelepek-kelepek. Mulut warga Desa Batang Batang Laok, Kecamatan Batang-Batang, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, itu mengeluarkan busa.

Pembunuhan itu terjadi lantaran Insiyah menganggap sang suami sebagai penghalang hubungan dirinya dengan pria lain, yang merupakan selingkuhannya.

Dilansir dari tribunnews, pelaku tahu betul kalau jamu campuran dari minuman soda, susu dan telur ayam, adalah kegemaran suaminya.

Malam itu, sang suami meminta pelaku membuatkan jamu. Insiyah menganggap ini peluang.

Rupanya, pelaku sudah menyiapkan racun yang digunakan untuk membunuh korban sejak beberapa hari sebelumnya.

Setelah menyiapkan jamu yang sudah dibubuhi racun, Insiyah langsung memberikannya pada sang suami.

Tak berselang lama setelah korban mengonsumsi minuman tersebut, racun yang dibubuhkan oleh Insiyah ternyata langsung bereaksi.

Hanya berselang 5 menit, Mistoyo mengeluh pusing hingga tak sadarkan diri.

Korban kemudian dilarikan oleh keluarganya ke Puskesmas Batang-Batang.

Nahas, setelah tiba di Puskesmas, nyawa Mistoyo ternyata tidak dapat tertolong lagi.

Hal tersebut dijelaskan oleh Kasatreskrim Polres Sumenep, AKP Tego Martowo melalui rilis perkara di Mapolres Sumenep.

"Saat dibawa tesebut, kondisi korban Mistoyo sudah tewas," tegas Tego S Marwoto.

Warga sekitar ternyata tidak menaruh curiga atas tewasnya Mistoyo.

Hal itu lantaran pelaku mengatakan, korban dinyatakan meninggal dunia lantaran mengonsumi jamu oplosan.

Namun selang 2 hari setelah kematian korban, salah seorang warga melaporkan kematian korban pada kepolisian.

Ia adalah Anwar (30), warga Dusun Duko Desa Batang Batang Laok, Kecamatan Batang-Batang.

Anwar menduga, korban tidak tewas lantaran jamu oplosan, namun karena dibunuh oleh istrinya sendiri.

Jasad korban yang dimakamkan di pemakaman Lanceng Sumenep kemudian digali oleh Tim Labfor Polda Jatim.

Kepolisian mengambil beberapa sampel di jasad korban.

Hal tersebut dilakukan kepolisian untuk mengetahui kebenaran laporan yang dilakukan oleh Anwar.

Melalui keterangannya, Kasatreskrim Polres Sumenep, AKP Tego Martowo dalam rilis perkara Senin (4/3/2019) menjelaskan motif dan kronologi dari pembunuhan tersebut.

Dijelaskan olehnya, Insiyah menghabisi nyawa suaminya sendiri dengan racun, lantaran kepincut pria selingkuhannya yakni Surahwan (41), warga Desa Poteran, Kecamatan Talango, Sumenep.

Diketahui, Insiyah telah menjalani hubungan asmara dengan Surahwan, selama 1 bulan lamanya.

Insiyah juga menjelaskan, dia teramat mencintai selingkuhannya tersebut, dan menganggap Surahwan sebagai pria idamannya.

"Bahkan kedua pasangan selingkuh sudah behubungan badan satu kali," ujar Tego S Marwoto. 

Menganggap sang suami merupakan penghalang kisah asmara Insiyah dan Surahman, mereka berdua akhirnya menutuskan untuk membunuh Mistoyo.

Tujuannya, agar keduanya bebas menjalin hubungan terlarang.

Rencana pembunuhan keduanya kemudian dilancarkan, Insiyah dan Surahman memutuskan membunuh korban dengan cara meracuninya.

"Kemudian Insiyah meminta racun pada Surahwan," terang Tego S Marwoto.

Lantaran Surahman masih berada di Jakarta, ia kemudian meminta bantuan pada sepupunya, Moh Munif untuk membeli racun sangkali.

Selesai membeli pesanan tersebut, Munif kemudian membungkus racun sangkali itu dengan amplop dan plastik.

Setelahnya, racun tersebut dililit dengan lakban sampai semua bagiannya tertutup.

"Setelah racun tersebut dibungkus oleh Moh Munif, Surahwan lalu menyuruh Masduki untuk mengantarkan racun sangkali ke Insiyah, dengan alasan sebagai jimat penglaris warung," ucap Tego S Marwoto.

Tiga hari setelah Insiyah menerima racun tersebut, ia akhirnya mendapatkan kesempatan melancarkan rencananya, saat sang suami, Mistoyo, meminta dibuatkan jamu.