Rabu, 06 Maret 2019 23:40

Sebut Pimpinan Bikin Gaduh, Ketum Rabithah Awaliyah Mundur dari Mustasyar PBNU

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Habib Zen Umar bin Smith
Habib Zen Umar bin Smith

Kabar mengejutkan datang dari Ketua Umum Rabithah Alawiyah, Zen Umar bin Smith. Dia mengundurkan diri sebagai mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

RAKYATKU.COM - Kabar mengejutkan datang dari Ketua Umum Rabithah Alawiyah, Zen Umar bin Smith. Dia mengundurkan diri sebagai mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Pengunduran diri tersebut disampaikan kepada publik lewat keterangan tertulis. Dia menyatakan bahwa keputusannya tersebut didasarkan pada seringnya pengurus melontarkan pernyataan yang bikin gaduh.

"Seringnya pengurus PBNU mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang kurang bijak, sehingga menimbulkan reaksi dan kegaduhan di kalangan umat Islam serta pihak-pihak lain, sehingga dapat merugikan wibawa organisasi," kata Zen dalam keterangan tertulis yang diterima Rakyatku.com, Rabu (6/3/2019).

Zen terang-terangan menyatakan tidak sejalan dengan pengurus PBNU saat ini. PBNU, katanya, tidak sejalan dengan aspirasi umat Islam.

"Menyikapi perkembangan dan langkah-langkah PBNU selama kepengurusan ini, saya berpendapat ada hal-hal yang tidak sejalan dengan aspirasi umat Islam," katanya. Surat pengunduran diri disampaikan pada Selasa (5/3/2019). 

"Sebagai Mustasyar, selama ini saya juga tidak dapat berfungsi dengan benar dalam memberikan saran dan nasihat kepada organisasi tersebut. Karena itu, dengan pertimbangan yang panjang, saya telah mengajukan surat pengunduran diri sebagai Mustasyar PBNU terhitung tanggal 28 Jumadil Akhir 1440 H (5 Maret 2019)," jelasnya.

Pernyataan pengunduran diri Zen:

Maklumat Pengunduran Diri Sebagai Mustasyar PBNU

Kepada seluruh pengurus DPP, DPW dan DPC Rabithah Alawiyah di seluruh Indonesia.

Sebagaimana diketahui bahwa atas nama pribadi saya menjadi salah satu Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk periode kepengurusan saat ini dan hal tersebut merupakan kehormatan yang harus dijaga. Menyikapi perkembangan dan langkah-langkah PBNU selama kepengurusan ini, saya berpendapat ada hal-hal yang tidak sejalan dengan aspirasi umat Islam. Lebih-lebih seringnya pengurus PBNU mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang kurang bijak, sehingga menimbulkan reaksi dan kegaduhan di kalangan umat Islam serta pihak-pihak lain, sehingga dapat merugikan wibawa organisasi.

Sebagai Mustasyar, selama ini saya juga tidak dapat berfungsi dengan benar dalam memberikan saran dan nasihat kepada organisasi tersebut. Karena itu dengan pertimbangan yang panjang saya telah mengajukan surat pengunduran diri sebagai Mustasyar PBNU terhitung tanggal 28 Jumadil Akhir 1440 H (5 Maret 2019).

Meskipun demikian, saya sebagai pribadi maupun sebagai Ketua Umum Rabithah Alawiyah, akan tetap menjalin silaturahmi dengan para Kyai, Masyaikh, Ulama, para pemimpin pondok pesantren di lingkungan NU, lembaga-lembaga dakwah, maupun pimpinan-pimpinan ormas Islam sehingga terjalin saling pengertian yang baik. Semoga kita selalu diberikan petunjuk oleh Allah SWT, dan diberi kemampuan untuk mengatakan yang haw walaupun hal itu pahit.

Wassalam,

H Zen Umar bin Smith