RAKYATKU.COM, MAKASSAR - PT Pegadaian Persero kembali meresmikan gerai bank sampah yang bertajuk "The Gade Clean & Gold," di Kecamatan Manggala, Selasa (5/3/2019)
Kegiatan "The Gade Clean & Gold" merupakan salah satu program bersih-bersih yang dilaksanakan setiap tahunnya, dalam bentuk upaya meningkatkan kesehatan lingkungan dan mensejahterakan kehidupan masyarakat dengan memilah sampah menjadi tabungan emas.
Dalam sambutannya, Direktur Utama Pegadaian Drs. Kiswiyoto, AK mengatakan, peresmian bank sampah sudah dilakukan di seluruh Indonesia dan terhitung sudah ada 16 bank sampah yang telah diresmikan, termasuk di Kecamatan Manggala, Makassar.
"Program ini merupakan program tahunan yang dilakukan oleh PT. Pegadaian Persero dalam menyambut Ulang Tahun BUMN ke-21 tahun. Dan peresmian bank sampah sudah kita adakan dua kalinya di Kota Makassar, sebelumnya di Kelurahan Jongaya," katanya.
"Kami siap menampung, nanti pihak kami akan membantu memberikan pembelajaran kepada masyarakat untuk mengumpulkan dan memilah sampah kemudian ditukar menjadi tabungan emas," tambahnya.
Kiswiyoto berharap dengan program bersih-bersih dari PT. Pegadaian Persero dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dengan memanfaatkan sampah rumah tangga, kemudian ditukarkan menjadi tabungan emas.
"Kami mengajak masyarakat untuk memanfaatkan dan menukarkan sampahnya dengan tabungan emas, jadi ini menjadi literasi bagi masyarakat dari segi keuangan," ujarnya.
Dalam pelaksanaan program bank sampah, PT Pegadaian Persero memberikan sarana operasional kepada masyarakat Kecamatan Manggala senilai Rp 234 juta lebih.
Wakil Wali Kota Makassar, Syamsu Rizal atau Deng Ical mengatakan, acara The Gade Clean & Gold merupakan kegiatan yang kedua kalinya diadakan di Kota Makassar dengan kapasitas dan orientasi yang berbeda tetapi miliki tujuan sama
"Hampir sama dengan kegiatan sebelumnya yaitu, memastikan bahwa sumber daya sampah itu mungkin masih bernilai ekonomi dan salah satunya dari sentuhan The Clean & Gold ini bisa meningkatkan nilai ekonomi," katanya.
"Sekarang nilai ekonominya kurang lebih 18 kali lipat yang tadinya satu karung itu hanya 4 kilo, sekarang sudah mencapai 32-40 kilo. Itu kalau cara pemilahannya bagus dan ini menjadikan masyarakat termotivasi karena nilai ekonominya tinggi," tambahnya.
Deng Ical juga menambahkan, jika sampah di Kota Makassar perhari mencapai 1.200, yang Radius dan Recycle kurang lebih 30-40 % dan ada sekitar 850 yang dibawah ke Tempat Pembuangan Sampah (TPA).
"Kapasitas angkut kita itu di Makassar baru 70% jadi masih ada 30% dari 800 itu yang tidak tau entah kemana. Itu kekurangan kita dengan berbagai macam armada makanya dulu yang sampai 50% saja kemampuannya kita sebar sampahnya kita sampai kelurahan dan camat sekarang kita naikkan sehingga tinggal 30%,"ucapnya
Salah satu cara mengurangi sampah Kota Makassar dengan menyebar dan meningkatkan kapasitas armada angkut di Kelurahan, Kecamatan dan di RW
"Semua motor sampah itu bukan lagi di Dinas sekarang sudah disimpan di Kelurahan dan Kecamatan, mobil sampah kita simpan di Kecamatan dan motornya itu per RW jadi tidak boleh lagi ada sampah yang tidak terangkut meski masih ada 30% ,"ujarnya
Dengan diresmikannya bank sampah di Kacamata Manggala, Wawalikota Makassar berharap bank sampah bisa meningkatkan perekonomian masyarakat dengan cara memanfaatkan dan memilah sampah rumah tangga yang bernilai tinggi.