RAKYATKU.COM, AUSTRALIA - Di sebuah stasiun televisi, Neil Archer (31), menangis sambil memohon, agar tunangannya yang menghilang, segera pulang.
Namun, polisi menemukan fakta mengerikan. Tunangannya yang bernama Jody Meyers (20), tewas dicekik oleh Archer sendiri.
Archer, menjerat leher Meyers dengan tali hingga mati, setelah pertengkaran di sebuah rumah di Murraylands, Australia Selatan, pada Agustus 2015.
Dia membawa jenazahnya ke rumah orang tuanya di dekat Mannum, sebelah timur Adelaide, dan menguburnya di bawah gudang taman menggunakan semen yang dibelinya dari Bunnings dengan tabungan istrinya yang terakhir.
Neil Archer
Ketika polisi menyelidiki, Archer meminta tunangannya pulang dalam wawancara dengan wartawan di luar rumahnya.
"Aku tidak akan menjadi lelaki seperti sekarang ini kalau bukan karena dia," katanya dalam satu wawancara TV sambil memeluk putra mereka, Elia.
Di lain kesempatan, Archer pura-pura memohon kepada Meyers untuk menghubungi dirinya, dan mengatakan dia khawatir tentang Meyers.
"Aku sangat khawatir, karena dia belum menghubungi siapa pun sejauh yang aku tahu," katanya.
"Aku dan putranya benar-benar ingin dia menghubungi seseorang atau pulang," tambahnya.
Kebohongan Archer terhapus, ketika dia mengakui kejahatan itu kepada saudaranya sebulan setelah pembunuhan itu. Dia mengatakan dirinya takut Meyers akan putus dengannya dan mengambil hak asuh atas anak mereka.
Saudaranya kemudian melapor ke polisi, yang menemukan mayat itu dan menangkap Archer.
Dia mengaku bersalah atas pembunuhan dan dipenjara seumur hidup dengan masa bebas bersyarat 22 tahun.
Ibu Archer
Dalam sidang vonis, Archer diberi tahu bahwa dia kasar dan mengendalikan dalam hubungannya.
Hakim Agung Trish Kelly mengatakan, sikap dan perilaku Archer terlalu umum di antara pria, yang akhirnya membunuh pasangannya.
Pada Maret tahun lalu, ibu Archer dipenjara selama enam setengah tahun, karena membantu menutupi kejahatan dengan membeli semen.
Wanita 57 tahun itu menggunakan kartu bank Meyers, untuk menarik USD250 dari rekening wanita yang sudah meninggal itu, untuk membeli beton untuk kuburan darurat.
Ayah Archer, kaget ketika pulang. Karena menemukan lantai rumahnya telah dibeton
Detektif Alex McLean kepada Sunday Night, menggambarkannya sebagai pekerjaan yang mengerikan.
Archer mengatakan kepada ayahnya, "Kami membuat lantai beton untuk Hari Ayah, itu kejutan bagi Anda."
Duo ibu-anak ini kemudian muncul dalam permohonan publik untuk meminta bantuan. Pengadilan mendengar, ibu mengeluarkan 'air mata buaya' dalam sebuah wawancara televisi.
Dia berdiri di depan kamera dan memohon, agar menantu perempuannya yang hilang untuk pulang, meskipun dia tahu Meyers dimakamkan di halaman belakang rumahnya.
Sebuah pengadilan mendengar, putra Meyers dan Neil Archer yang berusia dua tahun, saat itu berada di rumah dengan tubuh ibunya yang terbaring tanpa beban.
Hakim Paul Muscat, yang menetapkan masa bebas bersyarat empat tahun, mengatakan, pelanggaran Nyonya Archer berada di ujung yang lebih tinggi karena pelanggaran dalam membantu kejahatan.
"Jelas semua tindakan Anda dipertimbangkan, diperhitungkan, dan disengaja," kata Hakim Muscat kepada wanita berusia 57 tahun itu dalam hukuman.
Dia mengatakan, Archer menipu dalam cara yang paling kejam, dengan memberi keluarga Meyers harapan palsu bahwa dia masih hidup.