RAKYATKU.COM - Panji Putra (27), nekat membunuh kakak kandungnya, Anang Afandi (30), di rumah orangtuanya di Desa Kalicinta, Kotabumi Utara, Lampung Utara.
Parahnya, kejadian tersebut terjadi di hadapan ayah mereka, Muhammad (65). Muhammad tak bisa berbuat apa-apa karena kondisi fisiknya yang lemah.
Sementara itu, Rukati (29) terlihat menangis melihat tubuh suaminya, Anang terbujur kaku di rumahnya di Dusun Nangkojajar, Lampung Utara.
Rukati masih ingat betul pada malam sebelum kejadian, suaminya belum tidur. Padahal, kebiasaan Anang tidur pukul 22.00 WIB.
Dirinya merasa ganjil dengan sikap Anang saat itu. "Saya tadi sempat nanya. 'kenapa sudah dini hari Mas kok tidak tidur?," katanya.
Anang mengatakan, dia baru saja memindahkan foto almarhum ibunya.
Pada Rabu pagi, Rukati mendapat telepon dari kakak iparnya yang mengabarkan sedang terjadi keributan di rumah mertuanya. "Saya bilang ke suami, 'coba Mas lihat ke sana'," jelasnya dikutip Kompas (28/2/2019).
Ia bersama dengan suaminya ke rumah mertuanya yang terletak sekitar 500 meter dari rumahnya. Rupanya, kedatangannya itu menjadi malapetaka. Anang ditusuk di bagian dada kirinya oleh adiknya sendiri.
"Kami langsung bawa ke RSU Ryacudu habis kejadian itu. Tapi nyawa nya tidak bisa terselamatkan, hingga meninggal dunia," katanya.
Kasat Reskrim Polres Lampung Utara, Ajun Komisaris Donny Kristian Bara'langi menuturkan, pembunuhan tersebut terjadi diduga lantaran tersangka tidak terima dimarahi hingga nekad menusuk kakak kandungnya.
Saat itu, Anang memarahi tersangka. Tidak terima, Putra langsung mengambil pisau yang ada di dapur. Putra menusukkan pisau tersebut sebanyak dua kali ke dada dan punggung korban.
Seusai melakukan penusukan, pelaku langsung kabur ke rumah kerabatnya yang berjarak sekitar 50 meter dari lokasi kejadian.
"Anggota reskrim Polres dan anggota Polsek mengamankan Puput (Putra) setengah jam usai kejadian," tukasnya.