RAKYATKU.COM - Sebuah kereta api meledak setelah menabrak penghalang di stasiun kereta api utama di Kairo, Rabu (27/2/2019). Hal itu memicu kebakaran besar yang menewaskan sedikitnya 20 orang dan melukai 40 lainnya.
Beberapa jam kemudian, Menteri Perhubungan Hisham Arafat mengundurkan diri, menurut pernyataan kabinet.
Otoritas Kereta Api Nasional mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kobaran api muncul setelah kereta menghantam penghalang beton di Stasiun Ramses, di pusat Kairo.
Tangki bahan bakar kereta tampaknya meledak, menciptakan bola api besar yang menyelimuti anjungan dan bangunan di dekatnya.
Jaksa Agung Mesir mengatakan pada Rabu malam bahwa penyelidikan awal mengindikasikan bahwa telah terjadi perkelahian antara dua kondektur kereta api, yang menyebabkan kecelakaan.
Salah satu kondektur kereta dilaporkan turun dari kereta, tanpa menggunakan rem tangan, untuk menghadapi konduktor yang lain, karena menghalangi jalan.
Gambar di televisi Mesir dan media sosial menunjukkan gumpalan asap hitam membumbung dari stasiun ketika ambulan dan pemadam kebakaran tiba di lokasi.
Video kamera pengintai yang kemudian beredar di media sosial mengungkapkan kekacauan di dalam stasiun.
Kecelakaan kereta api sangat umum di Mesir dan semakin meningkat. Pada tahun 2017 saja, ada 1.793 kecelakaan seperti itu terjadi, menurut statistik pemerintah. Sebagai perbandingan, pada tahun 2011 ada 489 kecelakaan.
Pada Agustus 2017, 43 orang tewas ketika dua kereta penumpang bertabrakan di dekat kota pantai utara Alexandria.
Dan pada tahun 2002, api menyapu kereta api yang penuh sesak di dekat Kairo, menewaskan lebih dari 370 orang. Itu adalah kecelakaan kereta api paling mematikan di negara itu.
Pada hari Rabu, sebagian besar korban tewas berada di peron, menunggu kereta mereka atau menuju pintu keluar.
"Saya memesan kopi dan hendak membayarnya dan kembali ke kereta," kenang Taher, seorang saksi yang berada di stasiun. “Tapi Tuhan bekerja dengan cara-Nya dan pria di kafetaria terlalu lama untuk mendapatkan kopi. Hanya dalam satu detik, apa yang akan terjadi. Saya bisa saja keluar di peron."
"Itu adalah mimpi buruk," tambahnya. "Bahkan orang-orang yang keluar dengan selamat pun ketakutan."