Rabu, 27 Februari 2019 04:30

Habiskan 20 Batang Rokok Sehari, Waspadai Kebutaan

Fathul Khair Akmal
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi
Ilustrasi

Seberapa banyak Anda mengisap batang rokok dalam sehari? Banyak perokok yang mengaku bisa menghabiskan satu atau dua pak. Padahal, di setiap paknya bisa berisi 12 atau 16 batang rokok. Meski terlihat

RAKYATKU.COM - Seberapa banyak Anda mengisap batang rokok dalam sehari? Banyak perokok yang mengaku bisa menghabiskan satu atau dua pak. Padahal, di setiap paknya bisa berisi 12 atau 16 batang rokok. Meski terlihat sangat banyak, mereka yang memang sudah kecanduan rokok bisa mengisapnya terus-menerus sambil mengobrol, menonton televisi, atau melakukan aktivitas lainnya.

Merokok bisa menyebabkan kebutaan
Sebuah penelitian yang dilakukan di Rutgers University menghasilkan fakta mengejutkan tentang kebiasaan merokok. Jika kita terbiasa merokok hingga lebih dari 20 batang setiap hari, maka risiko untuk terkena penyakit jantung, kanker, dan kebutaan akan meningkat dengan signifikan. Menurut penelitian ini, kebiasaan merokok mampu merusak kesehatan mata dengan signifikan.

Penelitian yang hasilnya dipublikasikan dalam jurnal berjudul Psychiatry Research ini menyebut penglihatan yang normal membutuhkan keseimbangan visi warna merah-hijau serta biru-kuning. Jika kita merokok, maka kita akan menghirup berbagai zat kimia neurotoksik berbahaya yang akhirnya merusak keseimbangan visi warna tersebut. Hal ini tentu akan membuat kemampuan membedakan warna akan semakin menurun. Bahkan, para perokok berat juga cenderung lebih rentan mengalami penurunan kemampuan untuk membedakan kontras dan warna.

“Kebiasaan merokok atau sering terpapar senyawa dari rokok mampu membuat degradasi visual sehingga memperburuk kondisi penglihatan dengan signifikan,” ungkap Steven Silverstein yang berasal dari Rutgers Behavioral Health Care.

Selain mata, otak juga akan mengalami efek buruk dari senyawa berbahaya dari rokok.

“Senyawa berbahaya dari asap rokok bisa menurunkan ketebalan lapisan dan lesi otak. Salah satu yang akan mendapatkan dampak paling buruk adalah bagian lobus frontal yang mempengaruhi cara berpikir dan kemampuan penglihatan kita,” lanjut Silverstein dikutip dari doktersehat.com.

Penelitian ini dilakukan dengan melibatkan 71 orang perokok yang mengisap kurang dari 15 batang rokok sehari dan 63 orang perokok yang mengisap lebih dari 20 batang sehari. Seluruh peserta memiliki usia diantara 25 sampai 45 tahun.

Penelitian sebelumnya juga membuktikan bahwa kebiasaan merokok sudah mampu membuat risiko degenerasi makula, salah satu kondisi yang membuat penglihatan memburuk dengan signifikan meningkat hingga dua kali lipat.

Dampak lain dari kebiasaan merokok
Selain bisa menyebabkan gangguan penglihatan, pakar kesehatan menyebut ada banyak sekali dampak tak terduga lainnya dari kebiasaan merokok.

Berikut adalah beberapa dampak tersebut.

Membuat kemampuan indera pengecap menurun
Kita tentu pernah mendengar para perokok yang merasa lidahnya terasa pahit jika tidak merokok, bukan? Sebenarnya, hal ini memang disebabkan oleh menurunnya kemampuan indera pengecap akibat terpapar kandungan berbahaya dari rokok. Bahkan, banyak perokok yang akhirnya tidak lagi mampu menikmati rasa dari masakan. Menariknya adalah mereka cenderung lebih suka makanan super pedas karena hal ini akan membuat mereka lebih bisa menikmati makanan.

Lebih rentan mengalami dehidrasi
Kebiasaan merokok juga akan membuat gangguan keseimbangan cairan. Mereka lebih rentan terkena dehidrasi dengan gejala seperti bibir atau kulit yang lebih kering dan gangguan kebiasaan buang air kecil.

Memicu gangguan pencernaan
Tak hanya merusak saluran pernapasan, kandungan beracun di dalam asap rokok ternyata juga bisa merusak saluran pencernaan. Lapisan dalam perut bisa semakin terkikis sehingga membuat gangguan produksi enzim pencernaan. Hal ini akan membuat tubuh perokok tidak mampu mencerna nutrisi makanan dengan baik dan lebih sering mengalami gangguan pencernaan.

Memicu rambut rontok
Pria yang merupakan perokok berat ternyata cenderung lebih rentan terkena kerontokan atau kebotakan jika dibandingkan dengan pria yang tidak merokok.

Berbagai dampak kesehatan ini semakin menguatkan alasan mengapa kita memang sebaiknya tidak merokok.