RAKYATKU.COM - Lion Air akhirnya memberikan penjelasan terkait insiden yang menimpa pesawat dengan nomor penerbangan JT-799 rute Bandar Udara Domine Eduard Osok, Sorong, Papua Barat menuju Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara pada Rabu (20/2/2019).
Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro menjelaskan, Lion Air JT-799 dioperasikan dengan Boeing 737-900ER registrasi PK-LJF.
Pesawat sudah menjalani pemeriksaan sebelum keberangkatan dan dinyatakan laik terbang. Seluruh proses penanganan pesawat dan penumpang berjalan normal. Penerbangan ini membawa tujuh kru serta 94 penumpang, yang lepas landas tepat waktu pukul 16.30 WIT dari Sorong.
Untuk alasan keselamatan dan keamanan penerbangan, pilot memutuskan melakukan pendaratan kembali ke bandar udara keberangkatan atau return to base (RTB) dikarenakan pesawat mengalami indikasi gangguan teknis pada sistem tekanan udara.
Sistem pendingin kabin juga terganggu sehingga masker oksigen keluar dari kompartemen. Hal itu membuat para penumpang sempat panik.
Danang mengatakan, seluruh awak kabin telah bekerja dan berkoordinasi dengan baik untuk menginstruksikan serta membantu kepada seluruh penumpang dalam menggunakan masker oksigen secara tepat.
Sebelumnya sempat beredar informasi bahwa pesawat miring, semakin turun, dan pilot mencari landasan di air. Danang memastikan informasi itu tidak benar.
Menurutnya, setelah ada keputusan pilot kembali ke bandar udara asal, penerbangan dalam keadaan normal dan terkontrol. Pesawat harus terbang memutar di atas laut guna menurunkan ketinggian agar posisi pesawat ideal serta menyesuaikan berat pesawat untuk pendaratan.
Operasional ini merupakan hal normal pada saat persiapan pendaratan di Bandar Udara Sorong, karena holding point berada di atas laut di ujung utara Pulau Jefman.
Pesawat akhirnya mendarat sempurna di Sorong pukul 16.55 WIT dan tidak dalam keadaan darurat. Sesaat setelah mendarat dan posisi pesawat sudah sempurna di landas parkir, seluruh pelanggan dan kru dalam kondisi selamat dengan mendapatkan penanganan serta pelayanan. Proses penurunan penumpang, barang bawaan dan bagasi dari pesawat berjalan normal.
Lion Air sudah bekerja sama dengan teknisi dan pihak terkait untuk melakukan pengecekan penyebab dari kondisi tersebut.
"Lion Air menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang timbul. Lion Air berkomitmen dalam memenuhi serta menjalankan seluruh aturan yang telah ditetapkan, demi menjaga keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan," ujar Danang.
Lion Air sudah menerbangkan kembali JT-799 dengan jadwal keberangkatan di hari berikutnya, Jumat (22/2/2018) dari Sorong pukul 16.35 WIT dan mendarat di Manado pada 16.35 wita, menggunakan armada Lion Air lainnya yaitu Boeing 737-900ER registrasi PK-LJZ.