Selasa, 19 Februari 2019 18:03

"Ayo Kita Pergi Cari Uang", Jaksa Sebut Pelaku Begal Potong Tangan Sudah Susun Rencana

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Dua pelaku begal potong tangan di di Pengadilan Negeri Makassar, Selasa (19/2/2019).
Dua pelaku begal potong tangan di di Pengadilan Negeri Makassar, Selasa (19/2/2019).

Tim Jaksa Penuntut Umum mendakwa hukuman mati dua pelaku begal pemotong tangan mahasiswa Akademik Teknik Industri Makassar di Pengadilan Negeri Makassar.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Tim Jaksa Penuntut Umum mendakwa hukuman mati dua pelaku begal pemotong tangan mahasiswa Akademik Teknik Industri Makassar di Pengadilan Negeri Makassar, Selasa (19/2/2019).

Dalam dakwaan yang dibacakan jaksa Adrian Dwi Saputra, dua terdakwa yakini Aco alias Pengkong dan Firman alias Emmang disebut telah berniat dan menyusun rencana untuk melakukan aksi begal.

"Ayo kita pergi cari uang," kata Adrian yang menirukan perkataan Pengkong saat mengajak Firman pada Minggu malam (25/11/2019). 

Usai mengatakan itu, Pengkong pun mengajak Firman untuk menemui Fatahullah alias Ulla untuk meminjam motornya. Ketika itu Ulla berada di sebuah warnet di Jalan Barukang Makassar. Aco beralasan ingin memakai motor Ulla karena ingin ke tempat pelelangan ikan. 

"Jangan terlalu lama karena mauka pakai kerja besok," pinta Ulla ketika motor Honda Scoopy-nya dipinjam Aco pada malam itu. 

Usai menemui Ulla, demi memuluskan aksi begalnya, Aco pun menemui Zaenal alias Enal. Aco meminta parang panjang Enal lengkap dengan sarungnya. Aco beralasan saat itu ia ingin memotong ikan di tempat pelelalangan ikan. 

Usai mendapatkan parang tersebut, Aco kemudian membonceng Firman untuk melancarkan aksinya. 

"Pakai parang lengkap dengan sarung berboncengan dengan Emmang langsung pergi cari sasaran. Pertama pergi ke Jalan 40 Ribu Jiwa tapi tidak ada sasaran," demikian sambungan dakwaan JPU. 

Usai berkeliling, sekitar pukul 23.00 Wita, Pengkong dan Firman menuju Jalan Datuk Ribandang hingga menemukan Imran mahasiswa asal Enrekang yang sedang duduk sendiri di atas motornya. 

Sebelum membegal, Aco yang menyetir motor terlebih dahulu memantau situasi dengan melewati Imran. Setelah mengetahui situasi sepi, Aco berkata kepada Firman "putar me ki kembali". 

"Firman membalas dengan bilang sembarang ji," pungkas Adrian. 

Usai kembali Aco pun memberikan parang kepada Firman dan menebas telapak tangan kiri Imran hingga lepas dan mengambil handphone milik Samsung J7 Prime.