Minggu, 17 Februari 2019 10:31

"Kenapa Kau Terus Tuduh Saya Selingkuh?" Nardi Kalap Tikam Istri dan Bayi

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi
Ilustrasi

Sabtu malam, 16 Februari 2019. Jarum jam menunjukkan pukul 19.30 WIB. Sebuah keributan terdengar dari sebuah rumah di Dusun Sumber Manggis, Desa Sumber Urip, Doko, Kabupaten Blitar.

RAKYATKU.COM, BLITAR - Sabtu malam, 16 Februari 2019. Jarum jam menunjukkan pukul 19.30 WIB. Sebuah keributan terdengar dari sebuah rumah di Dusun Sumber Manggis, Desa Sumber Urip, Doko, Kabupaten Blitar.

Sri Dewi (30), tengah menggendong Vika, bayinya yang berusia 7 bulan. Mulutnya terus nyerocos, menuduh suaminya, Nardi (37) selingkuh.

"Jujur aja mas. Kamu selingkuh kan?" Sri terus menyudutkan Nardi.

Terus dipojokkan, Nardi akhirnya kalap. Dia kemudian mengambil kayu lalu memukulkan ke Sri.

Terdengar tangis kesakitan dari Sri, diiringi tangisan ketakutan Vika. Sri terus melindungi Vika, ketika Nardi memukulnya membabibuta.

Dia lalu meletakkan Vika. Tiba-tiba, Nardi mengambil sebuah pisau dapur dan menusukkan ke Sri. Satu tusukan mengenai dada Sri, membuat wanita itu terkapar dan sekarat.

Melihat istrinya tak bergerak, Nardi tambah kalap lalu menyerang putri kecilnya dengan pisau. Vika tewas dengan luka menganga di pipi kirinya.

Usai menghabisi istri dan anaknya, Nardi kemudian melarikan diri. Polisi dari Polsek Doko, berhasil meringkus pelaku tiga jam kemudian.

Kepada polisi, pelaku mengaku kesal sering dituduh selingkuh oleh istrinya.

"Sebelum kejadian, pelaku ini sering dituduh selingkuh oleh korban. Tapi pelaku ini mengelak," ujar Kapolsek Doko, AKP Sunardi, seperti dilansir dari Jatimnow, Minggu (17/02/2019).

Dari lokasi kejadian, polisi juga membawa pakaian kedua korban dan jarit yang berisi bercak darah kedua korban, untuk dijadikan barang bukti. Barang bukti lainnya, adalah alat yang digunakan pelaku menghabisi istrinya, antara lain linggis, pisau dapur, dan sebilah kayu dengan panjang sekitar satu meter.

Sementara itu, jasad Sri Dewi dan Vika kini berada di RSUD Ngudi Waluyo, Wlingi, Kabupaten Blitar untuk diautopsi.