RAKYATKU.COM, TRENGGANU - Ini terjadi di Malaysia. Sebuah video viral. Seorang bocah SD kelas 6, terlihat diganggu sedikitnya tiga teman sekelas, yang berulang kali meninju, menendang, dan mendorongnya.
Anak-anak lelaki yang semuanya murid sekolah dasar di Jertih, Terengganu itu, dilaporkan terlibat perselisihan pada 12 Februari 2019 lalu, setelah seorang anak laki-laki tersinggung oleh yang lain, meskipun penyebab pastinya tidak jelas.
Seperti dilaporkan mStar, konflik hanya terjadi antara korban dan satu teman sekelas pada awalnya.
Namun, hal-hal meningkat dengan cepat ketika teman sekelas memanggil teman-temannya, untuk bergabung dalam intimidasi dan pemukulan.
Dalam video berdurasi satu menit dan 26 detik itu, para bocah lelaki, yang mengenakan seragam Pemuda Kadet, terlihat menendang korban di selangkangan, menjepitnya sambil menendang perutnya, dan meninju pundaknya.
Dikelilingi oleh teman-teman sekelasnya, korban tidak dapat berbuat banyak untuk membela diri. Dia hanya sesekali terlihat mendorong lawannya.
Videonya dapat dilihat di bawah ini.
Baru darjah 6 tapi sudah pandai membuli. Kejadian berlaku di SK Lubuk Kawah, Besut. pic.twitter.com/1At25vsIGu
— MyWatch (@My_CrimeWatch) February 14, 2019
Insiden itu terjadi selama jam istirahat, dan video itu direkam oleh teman sekelasnya.
Setelah orang tua korban mengajukan laporan, telepon pintar yang berisi video itu disita oleh polisi, untuk dikirim ke unit forensik di Kuala Lumpur, di mana mereka akan menentukan keaslian video.
Sementara korban tidak terluka parah (kecuali memar di kaki dan tangannya).
Direktur Pendidikan negara bagian Shafruddin Ali Hussin, telah mengkonfirmasi memberikan sesi konseling untuk bocah lelaki di rumahnya.
Dia menambahkan, "Pengganggu juga akan diminta untuk menjalani konseling, sehingga mereka tahu apa yang mereka lakukan adalah kriminal dan tidak manusiawi."
Selain itu, Shafruddin Ali Hussin juga meminta sekolah untuk memperketat pemeriksaan pada siswa selama jam istirahat, dan melakukan pemeriksaan mendadak untuk memastikan siswa tidak membawa barang-barang yang tidak diizinkan seperti smartphone ke sekolah.
UNICEF baru-baru ini melaporkan bahwa di Malaysia, 8 dari 10 siswa menghadapi intimidasi setiap hari di sekolah.