Jumat, 15 Februari 2019 22:05

Bupati Lutim: Ketidaksempurnaan Ajarkan Arti Kehidupan

Fathul Khair Akmal
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Bupati Luwu Timur, HM. THorig Husler
Bupati Luwu Timur, HM. THorig Husler

Bupati Luwu Timur, HM. THorig Husler, menghadiri Karya Pitra Yadnya Ngaben/Ngerit yang digelar oleh warga Desa Kertoraharjo, Kecamatan Tomoni Timur, Jumat (15/02/2019).

RAKYATKU.COM, LUTIM - Bupati Luwu Timur, HM. THorig Husler, menghadiri Karya Pitra Yadnya Ngaben/Ngerit yang digelar oleh warga Desa Kertoraharjo, Kecamatan Tomoni Timur, Jumat (15/02/2019).

Dalam sambutannya, Husler sangat mengapresiasi pelaksanaan ngaben ini karena dapat meringankan biaya dan beban pekerjaan karena dilakukan secara gotong royong. Di sela-sela acara tersebut.

Lanjut Husler, ngaben sebagai salah satu bentuk upacara Pitra Yadnya merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh umat Hindu. Hal ini sebagai bentuk bakti, penghormatan dan ‘membayar hutang’ sebagai anak yang telah dibesarkan oleh para leluhur sesuai ajaran Tri Rna.

“Kita harus selalu gotong royong, saling mengisi, tidak ada hidup sendiri dan tidak ada yang sempurna.  Kalau kita sempurna, kita tidak lahir, karena ketidak sempurnaan itulah kita lahir untuk kita belajar arti hidup. Berbuat semaksimal mungkin, berdoa, bersyukur, dan berbagi. Bersyukur yang banyak, kalau kita bersyukur berarti menerima apa yang ada,” pesannya.

Di kesempatan itu, Husler juga mengingatkan kepada krama untuk selalu menjaga kesehatan dalam menjalankan prosesi upacara ngaben. Dan, tak lupa pula Husler berpesan untuk selalu menanamkan pikiran yang positif. Selain itu, Husler juga menyampaiakn ucapan bela sungkawa kepada keluarga yang telah ditinggalkan.