Sabtu, 16 Februari 2019 03:30

Survei: Hampir 50 Persen Responden Kehilangan Keperawanan Sejak Umur 17 Tahun

Fathul Khair Akmal
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi
Ilustrasi

Keperawanan atau keperjakaan memang isu yang sensitif. Tidak heran, sebagian besar orang memilih untuk menyimpan cerita itu untuk diri mereka sendiri. Tidak semua orang nyaman membicarakan kapan perta

RAKYATKU.COM - Keperawanan atau keperjakaan memang isu yang sensitif. Tidak heran, sebagian besar orang memilih untuk menyimpan cerita itu untuk diri mereka sendiri. Tidak semua orang nyaman membicarakan kapan pertama kali mereka memiliki pengalaman seksual.

Menurut survei terbaru, dikutip dari laman Men's Health, mereka yang tidak terburu-buru dalam pengalaman seksual, merasa keputusan mereka tepat. Peneliti mengungkap, lebih dari sepertiga wanita, dan seperempat pria tidak merasa telah melepaskan keperjakaan/keperawanan di waktu yang tepat.

Studi diterbitkan dalam BMJ Sexual & Reproductive Health dengan melakukan survei terhadap hampir 3.000 orang tentang pertama kalinya mereka berhubungan seks. Semua partisipan tinggal di Inggris, dengan rentang umur 17 tahun hingga 24 tahun.

Hasilnya, 40 persen wanita dan 26 pria mengatakan waktunya tidak tepat ketika mereka berhubungan seks untuk kali pertama. Mereka sebagian besar berharap menunggu lebih lama untuk melepas keperawanan/keperjakaan. Penelitian tersebut juga mengungkap sekitar setengah partisipan kehilangan keperjakaan/keperawanan saat berusia 17 tahun.

Ada beberapa faktor yang menentukan apakah seseorang puas dengan keputusannya untuk bercinta kali pertama. Di antaranya kestabilan hubungan, pengetahuan yang cukup tentang seks melalui pendidikan seks dan tanpa keterpaksaan. Sayangnya, sekitar 20 persen wanita dan 10 persen pria merasakan tuntutan untuk berhubungan seksual pada kencan pertama, seperti dikutip dari VIVA.

Selain itu, adanya fakta bahwa setiap orang memasuki fase dewasa secara berbeda-beda. Hal ini dijelaskan oleh salah satu peneliti, Kaye Wellings, profesor pada bidang penelitian kesehatan seksual dan reproduksi di London School of Hygiene. "Setiap orang muda itu berbeda, beberapa yang berumur 15 tahun mungkin sudah siap untuk aktivitas seksual, sementara beberapa yang berusia 18 tahun belum siap," kata Kaye.

Peneliti meyakini studi tersebut menunjukkan pentingnya pendidikan seks yang lebih baik, terutama untuk memberi pemahaman untuk mengetahui kapan mereka siap untuk terlibat dalam aktivitas seksual.