RAKYATKU.COM - Masalah penggunaan obat yang tidak rasional menjadi perhatian khusus oleh World Health Organization (WHO) dan pemerintah. Hal ini karena dampak yang ditimbulkan cukup besar dalam penurunan mutu pelayanan kesehatan dan peningkatan anggaran pemerintah dalam alokasi pengadaaan obat-obatan.
Oleh karena itu, pemerintah merangkul semua elemen tenaga kesehatan untuk bisa menekan hal tersebut, salah satunya Apoteker dalam menekan penggunaan obat yang tidak benar ke seluruh elemen masyarakat. Salah satu elemen masyarakat yang akan menjadi sasaran adalah siswa-siswi sekolah menengah pertama yang tentu kasus untuk penggunaan obat tidak benar banyak terjadi.
Pengabdian masyarakat yang dilakukan Tim Dosen Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia (UMI) ini bertujuan untuk menambah pengetahuan siswa menengah tingkat pertama tentang penggunaan obat yang rasional dan bijak serta bagaimana mengenali obat dan mendapatkan informasi seputar obat dari apoteker, sehingga akan meminimalkan penggunaan obat yang salah.
Ketua Tim Rizqi Nur Azizah, Apt menyatakan bahwa penyuluhan tentang penggunaan obat yang rasional ini sebagai upaya pemberdayaan masyarakat dalam pengobatan sendiri, untuk beberapa jenis penyakit ringan dan lebih mengenal obat secara tepat. Sehingga mengurangi kesalahan penggunaan obat, tetapi tidak untuk mengajarkan masyarakat untuk menentukan pengobatan mandiri tanpa arahan tenaga kesehatan profesional.
"Selain itu, maraknya fenomena penggunaan obat keras yang salah oleh remaja karena pihak yang tidak bertanggung jawab menjadi alasan kami untuk memilih tema ini agar membentengi generasi muda akan penyalahan penggunaan obat," kata Rizqi.
Pengabdian dilakukan di MTS Widhatul Ulum Desa Borisallo Kabupaten Gowa pada 12 Desember lalu, mendapatkan apresiasi dan antuasiasme para siswa-siswi MTS Widhatul Ulum.