Senin, 11 Februari 2019 21:08

Terkait Penganiayaan di SMPN 2 Takalar, Besok Kasek Kumpulkan Siswa dan Ortu

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Proses perdamaian antara pelaku pemukulan dengan korban di Polsek Galesong Selatan, Senin (11/2/2019).
Proses perdamaian antara pelaku pemukulan dengan korban di Polsek Galesong Selatan, Senin (11/2/2019).

Kasus dugaan penganiayaan terhadap Faisal Dg Pole (38), Cleaning service/Security SMP  Neg 2 Galesong, akhirnya berujung damai. Hal ini disampaikan Humas Polres Takalar, Aiptu Mustakim. 

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Kasus dugaan penganiayaan terhadap Faisal Dg Pole (38), Cleaning service/Security SMP  Neg 2 Galesong, akhirnya berujung damai. Hal ini disampaikan Humas Polres Takalar, Aiptu Mustakim. 

"Atas kesepakatan para pihak untuk diselesaikan berdamai secara kekeluargaan, dan berharap perkaranya tidak berlanjut, dengan melibatkan para pihak korban dan terlapor serta keluarga," ungkap Mustakim, Senin, (11/2/2019) malam.

Perdamaian antara kedua belah pihak tersebut, juga dihadiri Kepala Desa Kalukuang H. Haeruddin Dg Buang, Kepala Sekolah SMPN 2 Galesong H. Hamzah Dh Lalo, dan Kepala Dusun Kalukuang, Kurniawati.

"Besok Selasa 12 Februari 2019, sekira pukul 10.00 Wita, atas koordinasi dengan Kepala Sekolah SMPN 2 Galsel, akan dilanjutkan rapat bersama siswa dan orang tua bersama guru serta melibatkan pihak Polsek," tambahnya.

Sebelumnya, lima orang terduga pelaku dengan 4 orang di bawah umur, diamankan pasca melakukan aksinya, Sabtu (9/2/2019) sekitar pukul 15.00 Wita di SMP Negeri 2 Galesong, Dusun Galesong, Desa Galesong Kota, Kecamatan Galesong, Kabupaten Takalar. 

Adapun terduga pelaku dalam penganiayaan tersebut, di antaranya M Rasul Dg Sarrang (48), orang tua siswa serta 4 siswa ,lainnya yakni MRA (12), MI (12), NRD (12) dan MAK (12). Saat ini meski telah berdamai, para pelaku masih sementara menjalani pemeriksaan.

Aksi dugaan penganiayaan ini, bermula ketika korban sedang memungut sampah di luar kelas. Kemudian para siswa sebanyak 5 orang, mengejek korban dengan kata-kata "Pegawai An**ng, Pegawai Na*is," kemudian korban menampar salah satu siswa sebanyak satu kali, dengan menggunakan tangan, kemudian salah satu siswa pulang ke rumah dan menyampaikan ke orang tuanya.
 
Tak lama kemudian, orang tua siswa tersebut mendatangi korban di sekolah. Orang tua siswa tersebut diduga memerintahkan anaknya beserta temanya sebanyak 3 orang, untuk memukul korban. Para siswa secara bersama-sama memukul korban dengan menggunakan sapu ijuk bergagang besi, yang mengenai kepala sebalah kiri. Akibatnya, kepala korban di sebelah kiri, mengalami luka robek.

Tak hanya para siswa, orang tua siswa juga diduga ikut memukul korban dengan menggunakan kepalan tangan sebanyak 5 kali, pada bagian kepala.