Minggu, 10 Februari 2019 21:08

Memilih Memaafkan, Guru yang Ditantang Siswanya Ternyata Bergaji Rp 450 Ribu

Ibnu Kasir Amahoru
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ist.
Ist.

Kasus siswa yang memersekusi guru bernama Nur Kalim (30) viral di media sosial.

RAKYATKU.COM - Kasus siswa yang memersekusi guru bernama Nur Kalim (30) viral di media sosial. Siswa berinisial AA itu melawan ketika ditegur saat merokok di kelas.

Siswa AA lantas meminta maaf setelah perbuatannya disoal banyak pihak. Nur Kalim, guru SMP PGRI Wringinanom Gresik ini mengaku menerima permintaan maaf siswanya. "Saya maafkan, dengan sepenuh hati," kata Nur Kalim.

Nur Kalim diketahui sudah mengajar lima tahun di SMP PGRI. Guru bidang studi IPS ini hanya digaji Rp 450.000 setiap bulannya.

Namun dia mengaku memiliki tanggung jawab sebagai pendidik. Untuk memenuhi kebutuhannya, Nur Kalis menambah penghasilan dengan mengajar di sebuah bimbingan belajar di Gresik. 

Nur Kalim menceritakan, awal mula kejadian itu. Peristiwa terjadi pada Sabtu (2/2/2019) pekan lalu. Itu bermula saat dirinya hendak mengajar tapi tidak mendapati siswanya di ruangan kelas.

Kemudian guru honorer itu mencari siswa di luar sekolah dan mendapati jika seluruh siswanya berada di sebuah warung kopi yang tidak jauh dari lokasi sekolah.

"Kemudian saya mendatangi lokasi dengan mendobrak pintu warung yang masih tertutup. Seluruh siswa langsung tergopoh keluar. Kemudian saya peringatkan agar segera kembali ke sekolah, karena waktu belajar sudah mulai," tuturnya, dikutib Merdeka, Minggu (10/2/2019).

Namun, upaya sang guru itu membuat AA marah dan membuat kegaduhan dengan merokok di kelas dan menggedor bangku ruangan kelas yang kemudian direkam salah satu temannya.

Mulanya AA melampiaskan kemarahan dengan menggedor seluruh bangku ruangan kelas. Kemudian lebih berani lagi, buku mata pelajaran sebagai pegangan Kalim mengajar dibuang oleh AA, namun tidak sampai mengenai badan guru.

Melihat tindakan itu, Kalim hanya memperingatkan agar mematikan rokok, namun tak digubris. "Sebenarnya saya mulai marah merasa dilecehkan, tapi saya redam. Kalau saya memukul anaknya, perilaku itu sangat tidak terpuji dan bukan cara terbaik untuk mendidik," ujarnya.