Minggu, 10 Februari 2019 13:07

Hotman Paris Desak Menhub dan Kapolda Sulsel Periksa Wadir ATKP dan Pengasuh

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Hotman Paris saat menerima dua paman dari mendiang Aldama Putra Pongkala, taruna ATKP Makassar yang tewas dianiaya senior.
Hotman Paris saat menerima dua paman dari mendiang Aldama Putra Pongkala, taruna ATKP Makassar yang tewas dianiaya senior.

Pengacara kondang, Hotman Paris Hutapea, benar-benar merealisasikan janjinya, untuk membantu keluarga korban Aldama Putra Pongkala.

RAKYATKU.COM - Pengacara kondang, Hotman Paris Hutapea, benar-benar merealisasikan janjinya, untuk membantu keluarga korban Aldama Putra Pongkala.

Aldama adalah taruna Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar, yang tewas setelah dianiaya seniornya, Muhammad Rusdi di kamar.

Hotman mendesak agar Menhub, Budi Karya Sumadi, dan Kapolda Sulsel, Irjen Pol Hamidin, segera memeriksa Wadir ATKP dan pengasuh.

"Salam kopi Joni, saya Hotman Paris didampingi asisten saya Farel. Ini dua paman almarhum Aldama Putra Pongkala, datang ke Kopi Joni, terbang dari Makassar," ujar Hotman menunjukkan dua pria di depannya yang mengaku paman dari mendiang Aldama Putra Pongkala.

"Pada malam kejadian, pengasuh ATKP mengatakan jatuh di kamar mandi. Pada saat bapak almarhum datang ke ATKP, Wadir ATKP dan pengasuh juga mengatakan jatuh ke kamar mandi," lanjut Hotman.

"Papak Menteri Perhubungan, Bapak Kapolda Sulsel, segera periksa Wadir ATKP dan Pengasuh, itu saksi kunci," tegasnya.

Sebelumnya, beberapa kerabat almarhum menandai Hotman Paris Hutapea di postingan media sosialnya. Mereka meminta bantuan pengacara beken itu, untuk mendampingi kasus penganiayaan Aldama.

Dalam kolom komentar, Hotman pun menyanggupi.

Sementara itu, Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi, telah menonaktifkan Direktur ATKP Makassar, Agus Susanto, terkait insiden itu.

Pengganti Agus rencana akan dilantik besok pagi di Kantor Kementerian Perhubungan. Pelaksana tugas Direktur ATKP Makassar itu, pernah bertugas di ATKP Medan sebagai Wadir.