RAKYATKU.COM, OHIO - Jumat, 8 Februari 2019. Marcia Eubank (50), tertunduk lesu di Pengadilan Ohio, Amerika Serikat. Hakim mengetuk palu. Hukuman 20 tahun penjara untuk Marcia.
Masih terbayang di benak Marcia, peristiwa 13 Juni 2017, di sebuah rumah di daerah Akron.
Dia menarik pelatuk sebuah pistol, yang moncongnya mengarah ke kepala suaminya, Howard Eubank (54). "Dor...dor...dor!!!" otak Howard terburai.
Wanita asal Kota Coventry itu, lalu memotong-motong tubuh pria yang memberinya anak Howard Jr itu.
Usai itu, Marcia menyebarkan potongan tubuh itu di sekitar rumah, dalam wadah penyimpanan.
Cleveland.com melaporkan, perbuatan Marcia, terbongkar enam bulan kemudian. Saat itu, tepatnya 9 Desember 2017. Putranya, Howard Jr, telah lupa kunci rumah. Dia lalu memanjat melalui jendela rumah.
Tiba-tiba pandangannya tertumbuk pada sebuah peti yang dikerumuni lalat dan belatung. Penasaran, Howard membukanya.
"Astaga...!!!" Howard menutupnya kembali dengan cepat. Dia lalu mual dan muntah.
Howard Jr, lalu mengirim sms kepada ibunya. "Ma...ada potongan tubuh di tempat sampah," tulis Howard.
Agak lama, balasan dari ibunya masuk. "Itu jasad ayahmu nak. Maafkan mama," ujarnya.
Marcia kemudian ditangkap pada hari yang sama di tempat parkir, di luar sebuah bisnis dekat rumah.
Jonathon Eubank, salah satu putra Howard dan anak tiri Marcia, mengatakan kepada ABC Newsthat, ia berusaha keras untuk merahasiakan pembunuhan itu.
Dia mengklaim, ibu tirinya memberi tahu semua orang, bahwa Howard telah meninggalkannya dan pergi ke Texas.
"Kita semua berpikir itu aneh, bahwa dia akan berdiri dan pergi, tetapi tidak pernah terlintas dalam pikiran kita bahwa dia benar-benar akan membunuhnya," kata Jonathon.
Dia mengatakan kepada wartawan, terakhir kali dia berbicara dengan ayahnya sebulan sebelum kejahatan. Keduanya mendiskusikan betapa bersemangatnya mereka untuk pernikahan Jonathon pada Agustus.
"Dan kemudian pada pertengahan Juni, kita mendapat pesan yang mengatakan, dia meninggalkan ibu tiriku dan pergi ke Texas," katanya.
"Kakak laki-laki tertua saya menerima pesan teks dari ayah saya dari teleponnya, dan mengatakan dia di Texas dan dia baik-baik saja."
Dalam beberapa bulan setelah kematian, Jonathon mengatakan postingan muncul di halaman Facebook ayahnya, agar semua orang tahu dia baik-baik saja.
Dia sekarang tahu, ternyata postingan itu ditulis oleh ibu tirinya.
"Secara berkala, selalu ada posting di Facebook-nya," katanya kepada ABC. “Salah satunya ke Marcia, mengatakan dia merindukannya. Itu adalah salah satu posting Facebook terakhir yang kami lihat dari akunnya."
Seorang pengacara untuk Marcia menuduh, dia dilecehkan secara fisik dan emosional oleh suaminya selama hampir 25 tahun pernikahannya.
Namun, catatan pengadilan menunjukkan, kerabat pasangan itu memberi tahu penyelidik, bahwa justru Marcia yang sering kasar secara verbal terhadap pasangannya, dan bahwa mereka tidak pernah melihat Howard memukulnya.
Ketika diberi kesempatan untuk berbicara pada sidang hukumannya hari Jumat, Marcia Eubank membaca pernyataan singkat yang dipersiapkan, di mana dia mengatakan, dia bertanggung jawab penuh atas tindakannya pada hari pembunuhan dan mutilasi suaminya.
“Saya ingin mengatakan, saya sangat menyesal atas apa yang terjadi. Benar-benar tahu bahwa apa yang saya lakukan itu salah, dan saya sangat menyesal," katanya kepada hakim ketua.
Sebagai bagian dari kesepakatan pembelaan, jaksa setuju untuk membatalkan tuduhan pembunuhan, yang diperparah terhadap Marcia. Wanita berusia 50 tahun itu, akan berhak mendapatkan pembebasan bersyarat setelah 20 tahun penahanan.