RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Efek penambahan sekolah menengah pertama (SMP), sejumlah sekolah dasar (SD) di Kota Makassar mengalami proses regrouping atau penggabungan.
Proses regrouping ini, tentu juga berimbas kepada tenaga pengajar atau guru yang sekolahnya ditutup. Pasalnya, di Kota Makassar akan dibentuk sebanyak 11 sekolah menengah pertama baru di beberapa kecamatan.
"Saya pikir tidak ada masalah, karena kita ini kekurangan guru. Guru SD yang ditutup sekolahnya akan didistribusi ke SD yang lain berdasarkan zonasi domisili," kata Kepala Disdik Makassar, Abd Rahman Bando saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat(8/2/2019).
Rahma Bando mengatakan, guru SD tidak serta-merta dipindah kembali ke SD. Akan tetapi, guru SD yang sekolahnya mengalami proses regrouping kemungkinan besar ditempatakan di SMP.
"Tidak semua kembali ke SD. Tapi kita juga melihat guru dari segi kualifikasi pendidikan yang cocok untuk mata pelajaran di SMP. Khsususnya yang pendidikan sarjana dan magister," terang Rahman Bando.
Rahman Bando menambahkan, hingga saat ini pihaknya terus berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terkait hal tersebut.
"Kita konsultasi terkait prosedur penggabungan sekolah dan prosedur pengalihan data dapodik peserta didik. Saya sudah berangkatkan kepala bidang Dikdasmen ke Jakarta untuk konsultasi," pungkas Rahman Bando.