RAKYATKU. COM, MAKASSAR-Disebut sebagai salah satu pemicu tingginya Muka Air pd bendungan Bili2 adalah curah hujan yang tinggi hampir merata di sulsel dan sedimen yang mulai menebal pada dasar bendungan Bili2. Sehingga kini Bendungan Bili-bili memerlukan kapal keruk untuk mengangkat sedimen yang mulai menebal.
Demikian hal tersebut diungkapkan Kabid OP Balai Besar Wilayah Sungai Pomopengan Jenneberang (BBWSPJ) , Rini, dikantornya, Kamis. (7/2).
Dia mengatakan, saat ini pihak BBWSPJ sangat membutuhkan alat untuk melakukan pengerukan di bendungan bili-bili yang dalamnya puluhan meter.
" Kedalaman bendungan bili-bili saat musim kemarau saja itu 29 meter, jadi kita memang perlu kapal keruk, kami sementara ajukan dipusat."kata Rini.
Menurut Rini, Balai Pompengan selalu berupaya untuk tidak terjadi luapan banjir banjir khususnya untuk dibendungan bili-bili. Olehnya, ia mengaku jika pihak balai pompengan terus memantau kondisi debit air di bendungan terbesar yang ada disulawesi selatan tersebut.
" Kami selalu berusaha agar tidak terjadi luapan banjir yang besar, maka dari itu kami pantau terus disana(bendungan bili-bili), "ucap ibu berkacamata ini.
Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa semua stekholder harus beperan aktif menjaga kelestarian lingkungan dibantaran bendungan bili-bili, sungai jenneberang dan sungai jennelata.
"Kita harus bahu-membahu untuk bersama sama melskukan penhijauan di hulu sungai jenne lata yang aliranya ke sungai jeneberang (hilir bendungan Bili2) "jelasnya.
Selain itu, Rini juga mengungkapkan BBWSPJ kedepan akan melakukan intensif sosialilasi terkait perubahan status di bendungan bili bili jika terjadi curah hujan yang cukup besar, dari status normal, waspada, siaga dan awas.