Selasa, 05 Februari 2019 14:41

Bukan Hutan, BPBD Temukan Salah Satu Pemicu Banjir di Makassar

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Banjir yang menggenangi rumah di Blok X Perumnas Antang. (FOTO: FACEBOOK)
Banjir yang menggenangi rumah di Blok X Perumnas Antang. (FOTO: FACEBOOK)

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar mulai mendata jumlah kerusakan bangunan dan fasilitas lainnya yang terdampak banjir, longsor, dan angin kencang di Makassar.

RAKYATKU.COM,MAKASSAR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar mulai mendata jumlah kerusakan bangunan dan fasilitas lainnya yang terdampak banjir, longsor, dan angin kencang di Makassar.

Data terakhir yang dirilis BPBD, Selasa (5/2/2019), wilayah yang terkena banjir sebanyak lima kecamatan.

Di Kecamatan Tamalanrea banjir menggenangi tujuh perumahan, Kecamatan Biringkanaya lima perumahan, Kecamatan Panakkukang dua perumahan, Kecamatan Tamalate dua wilayah, dan di Kecamatan Manggala sembilan wilayah terdampak banjir. 

Total korban terdampak banjir 2.841 kepala keluarga atau 9.328 jiwa. Seorang di antaranya meninggal dunia, satu lainnya mengalami luka berat. 

BPBD juga mencatat dampak ekonomi pasca banjir. Jumlah rumah warga yang terendam banjir mencapai 1.656 unit. Lalu, area pertanian yang rusak terdapat 80 hektare sawah dan dua pasar ikut rusak akibat banjir.

Selain itu, ada satu sekolah dan tiga rumah ibadah juga mengalami kerusakan. 

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Makassar, M Ilham Tofan mengatakan, banjir tahun ini adalah yang terparah sepanjang sejarah.

Namun, BPBD sudah menemukan pemicunya. Kata Ilham, ada yang menyumbat aliran sungai di wilayah Perumnas. Itu yang membuat perumahan tergenang parah.

"Jadi nanti kita bicarakan. Yang jelas kita sudah temukan sumbernya karena kemarin sewaktu dibongkar, airnya mengalir deras," katanya saat ditemui di kantornya, Rabu lalu (30/1/2019).