Senin, 04 Februari 2019 13:27

Rusia Akhirnya Jawab Jokowi Soal Propaganda di Pilpres 2019

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Presiden Rusia Vladimir Putin saat bertemu Presiden Jokowi beberapa waktu lalu.
Presiden Rusia Vladimir Putin saat bertemu Presiden Jokowi beberapa waktu lalu.

Beberapa hari terakhir ini, Presiden Joko Widodo sering menyebut adanya propaganda Rusia yang dimainkan kubu lawan. Kedutaan Besar Rusia akhirnya angkat bicara.

RAKYATKU.COM - Beberapa hari terakhir ini, Presiden Joko Widodo sering menyebut adanya propaganda Rusia yang dimainkan kubu lawan. Kedutaan Besar Rusia akhirnya angkat bicara.

Lewat akun Twitter resmi @RusEmbJakarta, Kedutaan Besar Rusia di Jakarta menyampaikan tiga pernyataan pada Senin (4/2/2019).

Isu soal propaganda Rusia ini disampaikan Jokowi saat menghadiri kegiatan deklarasi Forum Alumni Jawa Timur di Tugu Pahlawan, Kota Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (2/2/2019). Jokowi mengatakan dunia perpolitikan di Indonesia dipenuhi banyak fitnah dan kabar bohong alias hoax.

Jokowi mengatakan persoalan banyaknya hoax dan fitnah ini karena adanya upaya adu domba ala asing. Dia kemudian menyebut ada tim sukses yang menyiapkan propaganda ala Rusia. Namun Jokowi tak menyebut secara gamblang tim sukses yang dimaksud.

"Problemnya adalah ada tim sukses yang menyiapkan propaganda Rusia! Yang setiap saat mengeluarkan semburan-semburan dusta, semburan hoax, ini yang segera harus diluruskan Bapak-Ibu sebagai intelektual," katanya.

Berikut pernyataan Kedutaan Besar Rusia di Jakarta menanggapi isu propaganda Rusia:

Berkaitan dengan beberapa publikasi di media massa tentang seakan-akan penggunaan “propaganda Rusia” oleh kekuatan-kekuatan politik tertentu di Indonesia, kami ingin menyampaikan sebagai berikut.

Sebagaimana diketahui istilah “propaganda Rusia” direkayasa pada tahun 2016 di Amerika Serikat dalam rangka kampanye pemilu presiden. Istilah ini sama sekali tidak berdasarkan pada realitas.

Kami menggarisbawahi bahwa posisi prinsipil Rusia adalah tidak campur tangan pada urusan dalam negeri dan proses-proses elektoral di negara-negara asing. Termasuk Indonesia yang merupakan sahabat dekat dan mitra penting kami.