Minggu, 03 Februari 2019 17:58

Pelaku Penganiaya Pegawai KPK Diduga Orang Dekat Gubernur

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono.

Identitas pelaku penganiayaan terhadap pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai terungkap. Dia diduga orang dekat salah satu gubernur di Indonesia.

RAKYATKU.COM - Identitas pelaku penganiayaan terhadap pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai terungkap. Dia diduga orang dekat salah satu gubernur di Indonesia.

Penganiayaan itu terjadi Sabtu jelang tengah malam (2/2/2018) di Hotel Borobudur, Jakarta. Dua pegawai yang menjadi korban penganiayaan itu sedang menyelidiki dugaan tindak pidana korupsi seorang gubernur.

Belum diketahui bagaimana kronologinya hingga dua pegawai KPK itu dipukuli oleh orang dekat gubernur tersebut. Pastinya, KPK sudah melaporkan kejadian ini kepada Polda Metro Jaya.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan peristiwa itu terjadi pada Sabtu malam. Polisi sempat menginterogasi korban pemukulan yang kemudian diketahui sebagai penyelidik KPK.

Siapa yang memukul? "Ya bukan sama gubernurnya, bukan. Ada seseorang di situ," jawab Argo seperti dikutip dari Detikcom, Minggu (3/2/2019).

Namun Argo tidak membuka identitas siapa yang diduga menganiaya pegawai KPK tersebut. Selain itu, Argo tidak menyebut siapa gubernur yang dimaksudnya tersebut termasuk kaitannya dengan dugaan peristiwa penganiayaan tersebut.

Menurut Argo, penyelidik KPK itu sudah dijemput langsung Wakil Ketua KPK Laode M Syarif. Namun Argo mengaku belum tahu apa penyebab penyelidik KPK itu mengalami penganiayaan.

"Belum dapat info, karena kita tahunya dia seorang penyelidik KPK terus kita komunikasi (ke KPK), tadi diambil sama Pak Laode (Laode M Syarif)," ucap Argo.

Sebelumnya Kabiro Humas KPK Febri Diansyah mengatakan pegawai yang dianiaya itu berjumlah dua orang. Febri menyebut saat itu dua pegawai KPK itu sedang menjalankan tugas. KPK disebut Febri sudah melaporkan peristiwa penganiayaan itu ke Polda Metro Jaya.

"Meskipun telah diperlihatkan identitas KPK namun pemukulan tetap dilakukan terhadap pegawai KPK," kata Febri.