Minggu, 03 Februari 2019 14:52

Komunitas Aksi Indonesia Muda Bekali Keterampilan kepada Perempuan di Dangko

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Komunitas Aksi Indonesia Muda menggelar pelatihan bagi perempuan di Dangko.
Komunitas Aksi Indonesia Muda menggelar pelatihan bagi perempuan di Dangko.

Aksi Indonesia Muda menyelenggarakan proyek pelatihan pembuatan keset kaki. Kegiatan ini merupakan pemberdayaan perempuan di kompleks eks kusta, Dangko. 

RAKYATKU.COM - Aksi Indonesia Muda menyelenggarakan proyek pelatihan pembuatan keset kaki. Kegiatan ini merupakan pemberdayaan perempuan di kompleks eks kusta, Dangko. 

Kegiatan ini dihadiri masyarakat di Dangko, ketua RW, serta pejabat dari Dinas Sosial Kota Makassar, Hasna. Dalam sambutannya, Hasna berharap agar pelatihan tersebut dapat menjadi salah satu cara dalam upaya memberdayakan perempuan yang ada di Dangko. 

Kasyif Githa, sekretaris jenderal komunitas AIM menyampaikan, proyek pelatihan pembuatan keset ini sebenarnya bukan pertama kalinya kami selenggarakan.

"Projek ini berbeda dengan alat yang digunakan sebelummya yaitu mesin jahit, kali ini alat yang kami sediakan lebih sederhana. Hal ini kami lakukan dengan harapan ibu-ibu bisa lebih mudah meneruskan proyek ini sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat Dangko," ungkap Kasif.

Sementara itu, sekretaris RW, Alimuddin mengatakan sangat menyambut baik kegiatan yang dilaksanakan anggota komunitas Aksi Indonesia Muda.

"Kami merasa sangat senang dengan diselenggarakannya kegiatan pelatihan ini, dimana ibu-ibu diberikan kesempatan untuk menjadi produktif," ungkap Alimuddin.

Komunitas Aksi Indonesia Muda merupakan komunitas yang konsen merubah imej Dangko yang sebelumnya dikenal sebagai kampung kusta. Alimuddin mewakili warga Dangko menyampaikan terima kasih kepada para pengurus Komunitas Aksi Indonesia Muda.

"Kami sangat apresiasi dan berterima kasih yang tidak henti-hentinya atas kepedulian terhadap masyarakat di daerah Dangko dengan melaksanakan berbagai kegiatan yang diupayakan mampu meningkatkan kehidupan masyarakat di sini," tambahnya.

Setelah penyampaian sambutan-sambutan, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi pembagian kelompok dan pelatihan pembuatan keset yang disampaikan langsung oleh volunteer.

"Saya merasa senang mengikuti pelatihan pembuatan keset ini lebih mudah dibandingkan pelatihan sebelumnya. Pelatihan sebelumnya perlu menggunakan mesin jahit, tetapi dalam pelatihan ini kita hanya membutuhkan alat yang sederhana," ungkap Fatmawati salah seorang peserta pelatihan.