Kamis, 31 Januari 2019 15:36

Kejar Pemberontak hingga ke Gunung, TNI Temukan Darah Berceceran

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Kelompok pemberontak Papua Barat, dilengkapi dengan senjata canggih.
Kelompok pemberontak Papua Barat, dilengkapi dengan senjata canggih.

Saat TNI mengejar pemberontak Papua Barat ke gunung, ada ceceran darah yang menunjukkan ada anggota mereka yang terluka.

RAKYATKU.COM, PAPUA - Pasca penembakan Praka Nasrudin, TNI terus merangsek maju ke jantung pertahanan kelompok pemberontak Papua Barat.

Saat menyerbu ke wilayah pelarian kelompok yang menamakan diri Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), TNI menemukan ada ceceran darah.

Kapendam XVII/Cendrawasih Kolonel Infanteri Muhammad Aidi dalam keterangan tertulis dia, Kamis (31/1/2019) menduga, bercak darah itu pertanda ada anggota kelompok pengacau itu yang tertembak, saat kontak senjata pagi tadi.

"Saat dilaksanakan pengejaran ke tempat kedudukan KKB, ditemukan beberapa bercak darah. Ini mengindikasikan, dari pihak KKB juga ada yang terkena tembakan," kata Kapendam XVII/Cendrawasih Kolonel Infanteri Muhammad Aidi, dalam keterangan tertulis dia, Kamis (31/1/2019).

TPNPB-OPM sering juga disebut Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Namun Kepala Kantor Staf Presiden, Jenderal (Purn) Moeldoko, menolak penggunaan istilah itu. Dia lebih suka memakai istilah separatis, agar TNI leluasa menumpas kelompok itu.

Pasukan TNI sendiri kata Aidi, belum dapat memastikan soal anggota KKB yang terluka atau tewas, akibat tembakan tersebut. Aidi menduga menduga serangan pagi tadi sudah direncanakan.

"Belum bisa dipastikan apakah ada korban jiwa dari mereka atau tidak. Namun dari jejak yang ditinggalkan, menunjukkan bahwa kelompok KKB telah menyiapkan penyerangan," ujar Aidi.

TNI terus mempersempit ruang gerak TPNPB-OPM di Mapenduma, yang dulu jadi markas kelompok yang dipimpin Egianus Kogoya tersebut.

Pasca pembantaian karyawan PT Istaka Karya, 2 Desember 2018 lalu, Mapenduma berangsur-angsur dikuasai TNI.

Senin, 28 Januari 2019 lalu, kelompok separatis ini menyerang bandara Mapenduma, dan menewaskan seorang prajurit TNI asal Barru, Sulsel, Praka Nasrudin.