RAKYATKU.COM, GOWA - Pemerintah Pusat akan mengalokasikan anggaran dari APBN hingga Rp2 triliun untuk pembangunan Bendungan Jenelata di Kecamatan Manuju, Gowa tahun 2019.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ), Tengku Iskandar mengatakan, anggaran itu digunakan untuk pengerjaan konstruksi saja.
"Belum termasuk untuk lahan. Jadi anggaran lahan harus melalui hitungan apprasial," kata dia, Kamis (31/1/2019).
Pembangunan bendungan ini diperkirakan rampung paling lambat pada tahun 2023.
"Bendungan Jenelata ini akan menampung air hingga kapasitas 246 juta m3 yang nantinya akan menyuplai kebutuhan air pada tiga daerah irigasi atau mencapai cakupan irigasi hingga 22 ribuan hektar," kata Iskandar.
Bendungan Jenelata digadang-gadang akan mengurangi potensi banjir. Jika sebelumnya Sungai Jenelata memiliki kemampuan potensi banjir 1.800-an m3 maka setelah ada Bendungan Jenelata mampu turun hingga kebawah 750 m3.
Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan
Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan menjelaskan, Bendungan Jenelata merupakan hak yang menjadi prioritas dan mendesak di tahun ini.
"Anggaran awal sebesar Rp460 miliar sudah siap untuk membebaskan lahan, dan kita juga akan bekerjasama dengan Badan Pertanahan untuk menghitung kelayakan tanah masyarakat yang akan dibebaskan nantinya. Sehingga setelah pertemuan ini, kami akan langsung melakukan sosialisasi di empat desa terdampak pembangunan Bendungan Jenelata yakni di Desa Moncongloe, Desa Tanakaraeng, Desa Manuju dan Desa Pattallikang," kata dia.
Pemerintah Gowa juga mulai memikirkan relokasi 7.092 jiwa warga dari 1.733 kepala keluarga di empat desa itu. Adnan mengatakan proses relokasi masih akan dibicarakan dulu bersama warga.