RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Rabu (30/1/2019), Daniel Sanda (19) bersama Saputra Tangke (17) menghubungi seorang siswa yang duduk di sekolah menengah atas (SMA) untuk bertemu.
Mereka pun sepakat untuk bertemu di sekolah siswi yang tidak disebutkan namanya itu. Kedua remaja yang tak memiliki pekerjaan tersebut mengambil sepeda motor dan langsung meluncur ke sekolah korban.
Sesampainya di sekolah korban di Jalan Kompleks IDI, Kota Makassar, mereka kemudian ketemuan. Di tempat bertemu ada sebuah kamar mandi yang kosong, tak ada orang di dalam.
Situasi saat itu memang sepi, niat keduanya untuk datang ke sekolah bertemu gadis SMA tersebut untuk melakukan yang perbuatan asusila. Untuk itu ia memanfaatkan toilet di dekatnya dengan menarik korban masuk ke dalam toilet tersebut.
"Pelaku menarik korban ke dalam kamar mandi sekolah dan pelaku memaksa korban untuk berbuat asusila," ujar Kapolsek Panakkukang Kompol Ananda F Harahap, saat dikonfirmasi Rakyatku.com, Kamis (31/1/2019).
Di dalam kamar mandi tersebut, kedua pelaku sempat berusaha untuk membuka pakaian dan mencoba meremas dada korban. Beruntung korban melawan dan memberontak hingga hubungan badan urung terjadi.
"Pelaku meremas secara paksa payudara korban sehingga korban berontak dan berteriak minta tolong sontak warga melihat dan pelaku pun lari sehingga dikejar oleh warga," paparnya.
Kedua pelaku pun didapat oleh warga di dekat lokasi kejadian. Keduanya pun menjadi amukan massa di Jalan Taman Makam Pahlawan tepatnya di depan Hotel Max One.
Beruntung, Resmob Polsek Panakkukang yang dipimpin Ipda Roberth Harianto Siga dengan cepat menuju lokasi untuk mengamankan kedua pelaku yang sudah menjadi amukan massa.
"Anggota yang mendapatkan informasi tersebut langsung menuju lokasi untuk mengamankan kedua pelaku yang menjadi amukan massa," bebernya.