Rabu, 30 Januari 2019 14:01

9 Jam Terapung di Tengah Laut, Nelayan Galesong Ditemukan KM Sabuk Nusantara

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Daeng Mabe, tampak masih trauma usai diombang-ambingkan gelombang di tengah laut selama 9 jam. (Foto: Ahmad Amiruddin/Rakyatku.com)
Daeng Mabe, tampak masih trauma usai diombang-ambingkan gelombang di tengah laut selama 9 jam. (Foto: Ahmad Amiruddin/Rakyatku.com)

KM Sabuk Nusantara bersiap-siap merapat di Pelabuhan Makassar, Selasa petang, ketika melihat ada tangan menggapai-gapai. Rupanya itu nelayan yang diempas ombak.

RAKYATKU.COM, TAKALAR - KM Sabuk Nusantara bersiap-siap merapat di Pelabuhan Makassar, Selasa petang, 29 Januari 2019. Posisi kapal, masih ada di perairan Dayang-dayangan, Takalar.

Pemandangan mulai gelap. Hanya semburat jingga di ufuk barat. Dalam suasana remang-remang itu, Anak Buah Kapal (ABK) KM Sabuk Nusantara, melihat ada tangan menggapai-gapai.

Mereka mempertajam penglihatan. Rupanya ada seorang laki-laki tengah bergelayut di sebuah perahu terbalik.

ABK kemudian melapor ke nakhoda, yang langsung memberikan pertolongan. Ternyata laki-laki itu adalah Daeng Mabe, nelayan Galesong yang dinyatakan hilang saat melaut kemarin.

Perahu Daeng Mabe. (Foto: Ahmad Amiruddin/Rakyatku.com)

ABK kemudian mengevakuasi Daeng Mabe serta perahunya naik ke atas kapal. Dia lalu dibawa ke Pelabuhan Makassar, diobati lalu di antar ke rumahnya di Dusun Bontosunggu, Desa Bontosunggu, Kecamatan Galesong Utara, Takalar.

Daeng Mabe (45) bercerita, pada Selasa, 29 Januari 2019. Pukul 06.00 Wita. Dia meninggalkan rumahnya untuk mencari ikan. Daeng Mabe menaiki perahu fiber.

Di tengah laut di sekitar Pulau Dayang-Dayangan, perahunya terbalik pada pukul 09.00 Wita. 

Di situ tubuhnya diempas-empas ombak hingga pukul 18.00 Wita, saat tubuhnya yang mulai melemah, ditemukan kapal perintis, KM Sabuk Nusantara 84, yang lewat.

"Iya sekitar jam 6 (petang) saya ditemukan oleh Kapal yang lewat. Jadi saya dikasih naik di kapalnya bersama perahu, baru dibawa ke Pelabuhan Makassar," ucap Daeng Mabe.

"Saat tiba di Makassar saya diperiksa. Dikasih obat, dan kemudian saya diantar ke rumah," tutupnya.