RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Pemerintah Kota (Pemkot) Kota Makassar berencana menutup sebanyak 47 dari 499 Sekolah Dasar (SD) yang tersebar di 14 kecamatan.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar, Abd Rahman Bando mengatakan, penutupan ini merupakan bagian dari program regrouping sekolah, yang diformulasikan dengan menginventarisasikan SD yang dapat di merger menjadi satu sekolah.
Hal itu sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Permendikbud RI) Nomor 36 Tahun 2014 tentang Pedoman Pendirian, Perubahan dan Penutupan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
"Dari analisis kami ditemukan bahwa ternyata dari 363 SD Negeri yang ada, banyak yang jumlah siswanya tidak sesuai dengan aturan Mendikbud. Dimana seharusnya jumlah siswa tiap sekolah harus berkisar 168 orang atau rata-rata 28 siswa perkelas," kata Rahman Bando saat ditemui di Four Points by Sheraton, Selasa (29/1/2019).
Rahman Bando mengungkapkan, banyak SD di Kota Makassar yang jumlah siswanya berada di bawah 100 orang. Bahkan ada satu sekolah yang hanya memiliki 47 siswa.
Penutupan 47 SD, lanjut Rahman Bando, juga menjadi salah satu solusi yang ditawarkan Disdik Makassar terkait kurangnya jumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Daeng.
Pasalnya saat ini daya tampung SMP di Kota Makassar sudah tidak seimbang dengan jumlah alumni SD yang akan menempuh pendidikan lanjutan.
Berdasarkan data yang ada dihimpun Disdik Makassar, jumlah siswa SD di Kota Makassar kini mencapai sekitar 142 ribu orang. Sementara SMP hanya dapat menampung 63 ribu siswa, karena jumlah unit sekolahnya yang terbatas.
"Makanya kami berencana, kedepannya akan mengubah gedung bekas SD ini menjadi SMP baru. Sebab jika harus membuat gedung baru, tentu akan sangat sulit. Baik dari segi pembiayaan maupun ketersediaan lahannya," terangnya.
Guna merealisasikan rencana ini, Disdik Makassar akan segera berkoodinasi dengan stakeholder terkait. Seperti Kemendikbud, DPRD, DPM-PTSP, BKPSDMD, Dinas PU, Inspektorat, Dinas Tata Ruang, Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah.
"Kami juga masih menunggu arahan dan bimbingan dari Bapak Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, serta Sekretaris Daerah Kota Makassar. Kami berharap Disdik mendapat dukungan penuh dari pimpinan," pungkasnya.