Selasa, 29 Januari 2019 19:07

Dilarang Bicara Pilkada oleh Golkar, Ini Pengakuan Blak-blakan Deng Ical

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Wakil Wali Kota Makassar Syamsu Rizal. (FOTO: SARTIKA MARZUKI/RAKYATKU.COM)
Wakil Wali Kota Makassar Syamsu Rizal. (FOTO: SARTIKA MARZUKI/RAKYATKU.COM)

Sempat renggang dengan Wali Kota Mohammad Ramdhan Pomanto jelang Pilkada 2018, Wali Wali Kota Syamsu Rizal mulai akrab kembali. Namun, mengapa enggan bicara Pilkada?

RAKYATKU.COM,MAKASSAR - Sempat renggang dengan Wali Kota Mohammad Ramdhan Pomanto jelang Pilkada 2018, Wali Wali Kota Syamsu Rizal mulai akrab kembali. Namun, mengapa enggan bicara Pilkada?

Sempat berembus kabar bahwa pria yang akrab disapa Deng Ical itu akan kembali berpasangan Danny Pomanto pada Pilwalkot Makassar 2020. Pengamat memprediksi, bila mereka kembali berpasangan, penantang bakal berpikir berkali-kali lipat untuk maju.

Ditemui Rakyatku.com di sela-sela Rapat Koordinasi Khusus (Rakorsus) Pemerintah Kota Makassar 2019, Deng Ical enggan memberi tanggapan lebih.

Namun pria yang juga menjabat sebagai ketua harian Bappilu DPD I Partai Golkar Sulawesi Selatan itu tidak memberikan bantahan dan tidak juga membenarkan kabar tersebut.

"Saya belum berpikir ke arah situ (maju di Pilwalkot Makassar 2020). Beda dengan Pak Wali (Danny Pomanto) yang bisa bicara soal itu karena saya ini orang partai, pimpinan partai. Tidak mungkin," ungkap Deng Ical, Selasa (29/1/2019).

Deng Ical juga menyatakan bahwa aturan di Partai Golkar melarang kader-kadernya untuk bicara Pilkada. Pasalnya hal itu dapat mempengaruhi konstalasi.

Jika bicara Pilkada, lanjutnya, pasti akan mengarah pada kerja sama dan membuka peluang. Sehingga dapat berdampak terhadap timbulnya gesekan, khususnya di internal partai.

"Kita hanya bicara soal Pemilu dan Pilpres. Semua konstalasi diarahkan ke sana, itu saja. Siapa yang bicara soal Pilkada lalu ketahuan, itu termasuk salah satu pelanggaran pakta integritas yang telah ditandatangani," katanya.