Selasa, 29 Januari 2019 02:01

"Saya Takut Pak, Arwah Inah Terus Ikuti Saya," Pembunuh Janda Muda Serahkan Diri

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Inah Antimurti
Inah Antimurti

Asri Marli (30) kesal. Inah Antimurti tak kunjung membayar utang narkobanya sebesar Rp5 juta.

RAKYATKU.COM, SUMSEL - Asri Marli (30) kesal. Inah Antimurti (25), tak kunjung membayar utang narkobanya sebesar Rp5 juta.

Dia pun berencana memberi pelajaran ke Inah. Minggu, 20 Januari 2019, dia menelepon Inah, memintanya datang ke kontrakannya. Di situ sudah ada tiga rekan Asri, salah satunya Abdul Malik.

Saat Inah datang, Asri kembali menagih utang. Namun Inah justru marah-marah. Asri kemudian memperkosa Inah. Saat itu, korban melawan. Hingga Asri memukulnya hingga tewas.

Dalam keadaan tewas, rekan Asri, Abdul Malik kembali memperkosa mayat janda muda itu. Sebelum kemudian mengikat dan memasukkannya dalam karung.

Dibungkus kasur, keempat pelaku membawa mayat ke Desa Rambutan, Kecamatan Indralaya Utara, Ogan Ilir, Sumsel. Di situ, mayat korban dibakar guna menghilangkan jejak.

Ketiga pelaku kemudian berpencar melarikan diri. Namun, lima hari kemudian Asri tak bisa tidur. Arwah Inah selalu menghantuinya.

Dia kemudian kembali ke rumah keluarganya di Palembang. Keluarganya lalu menyerahkan Asri ke Mapolda Sumsel pada Jumat, 25 Januari 2019.

Di kantor polisi, mata warga Talang-Taling, Gelumbang, Kabupaten Muaraenim, Sumatera Selatan itu tampak sayu.

“Saya nggak tidur sejak pembunuhan itu. Saya diikuti terus sama Inah. Dia selalu ikut ke mana saja saya pergi, takut,” ungkap Asri, kepada Riau Aktual, Sabtu (26/1/2019).

Asri mengaku sempat kabur ke Belitang, OKU Timur, Prabumulih, Lahat, dan Lubuklinggau. Namun karena ketakutan, dia kembali ke Palembang.

“Saya nggak ada tidur, nggak ada makan. Jadi setelah bunuh Inah itu ya saya pergi naik motor terus keliling. Eh, adalah satu kali makan, itu pun makan ubi,” lanjut Asri.