RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Sejumlah bantuan terus berdatangan untuk korban bencana banjir di beberapa daerah di Sulawesi Selatan. Salah satunya datang dari Kementerian Sosial.
Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK) saat menggelar konferensi pers di kantor Gubernur Sulsel meminta Kementerian Sosial untuk segera menjalan program santunan bagi keluarga korban yang meninggal akibat bencana banjir yang terjadi beberapa waktu lalu itu
"Kemensos akan memberi santunan Rp 15 juta per orang," kata Jusuf Kalla di lantai 1 kantor Gubernur Sulsel, Minggu (27/1/2019).
Jusuf Kalla juga sebelumnya telah mengunjungi bendungan Bili-bili dan jembatan Jenelata yang terputus di Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa. JK memastikan bendungan Bili-bili masih dalam keadaan stabil meski sempat berstatus siaga beberapa waktu lalu.
Ia memerintahkan pemerintah setempat untuk segera memperbaiki Daerah Aliran Sungai (DAS) yang ada di hulu tepat di bawah Gunung Bawakaraeng. Selain itu, instruksi untuk membuat bendungan Jenelata dipastikan akan segera dilakukan.
"Harus kita perbaiki, baik secara aturan, siapa yang melanggar, yang bikin katakanlah taman-taman yang tidak sesuai untuk dicabut. Nanti gubernur dan BNPB membantu penyelesaian itu. Mengenai kerusakan pada masyarakat juga akan dibantu sesuai dengan aturan yang ada," bebernya.
Selain bantuan Kemensos, bantuan juga datang dari Kementerian Pertanian RI. Sebelumnya Kementan melalui Sekretaris Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Nasrullah memberikan bantuan kemanusiaan untuk pengungsi banjir di Gowa senilai Rp 2 miliar.
Tidak hanya itu Kementan juga akan memberikan bantuan pada petani yang memiliki lahan terkena banjir, setelah proses identifikasi lahan dan pemberian bantuan sosial kemanusiaan bagi petani.
"Kita akan identifikasi lahan pertanian yang terkena dampak, segera dilakukan recovery, seperti yang dilakukan di lokasi bencana NTB, Sulteng. Tim Kementan mengidentifikas lahan, dilakukan penanaman dan pemeliharaan dan pemulihan budidaya pertanian, sekarang kita fokus bantuan ke individu dahulu," ungkap Nasrullah.