Sabtu, 26 Januari 2019 15:08

Usai Masturbasi, Si Cabul Ini Tumpahkan Spermanya ke Teh Seorang Wanita

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Garyth Twiselton
Garyth Twiselton

Garyth Twiselton (32), mengaku ejakulasi ke dalam secangkir teh wanita, sebelum meminta wanita itu meminumnya untuk mempermalukannya. 

RAKYATKU.COM, INGGRIS - Garyth Twiselton (32), mengaku ejakulasi ke dalam secangkir teh wanita, sebelum meminta wanita itu meminumnya untuk mempermalukannya. 

Dia bahkan memfilmkan tindakan keji, yang menunjukkan dia masturbasi ke dalam cangkir sebelum diaduk. 

Twiselton, dari Burton-upon-Trent, Staffordshire, juga memiliki 14.488 gambar anak-anak yang tidak senonoh, termasuk 1.317 dari kategori paling serius, pada komputer dan perangkat di rumah. 

Dia mengaku bersalah atas 13 pelanggaran terkait seks. Termasuk memberi tahu anak-anak seumuran sembilan tahun, untuk melakukan tindakan tidak senonoh di situs webcam. 

Dia mengakui pada dua tuduhan, membuat gambar tidak senonoh anak-anak seumuran tiga tahun, merekam dua film dan mengambil 152 foto di pusat hiburan. 

Twiselton mengaku membuat rekaman video rahasia keluarga dan anak-anak seumuran empat tahun, di ruang ganti pusat rekreasi. Seperti yang terdengar di Stafford Crown Court. 

Termasuk memasang kamera rahasia di kamar tidur dan kamar mandi rumah, toilet umum sebuah kedai kopi, dan ruang ganti staf restoran, yang semuanya menangkap film dan gambar wanita yang tidak menaruh curiga menanggalkan pakaian. 

Secara keseluruhan, ia mengakui lima tuduhan voyeurisme, dalam apa yang oleh hakim disebut sebagai pelanggaran 'terperinci, terencana, dan berkelanjutan'. 

Menghukumnya 12 tahun di balik jeruji besi, Hakim Michael Chambers QC mengatakan, "Anda adalah pemangsa seksual yang berbahaya dari masyarakat yang seharusnya dilindungi." 

Pengadilan mendengar, bagian dari pernyataan dampak korban dari wanita yang melayani cangkir teh, yang juga difilmkan di kamera rahasia. Wanita itu menceritakan, bagaimana ia dibiarkan merasa 'diserang, dilanggar, dikhianati, kaget, dan putus asa'. 

Hakim Chambers menggambarkan insiden itu 'benar-benar mengerikan'. Dia menambahkan: "Dapat dimengerti, korban pasti merasa bingung dan benar-benar muak dengan apa yang telah terjadi." 

"Sampai saat ini, Anda menghadirkan risiko yang sangat tinggi. Dalam pandangan saya, Anda adalah pelaku yang berbahaya," tegasnya.

Pengacara Twiselton, Steve Hennessey, mengatakan, kliennya ingin 'berubah', dan telah mengaku kepada polisi. Dia menambahkan: "Dia sudah mengakui perilakunya benar-benar tidak dapat diterima." 
Twiselton, yang diperintahkan untuk menandatangani daftar pelanggar seks dan dijadikan subjek perintah pencegahan bahaya seksual, diberitahu, dia harus menjalani hukuman minimum tujuh tahun di balik jeruji besi, sebelum dia berhak mendapatkan pembebasan bersyarat.