Kamis, 24 Januari 2019 13:18

RSU Wisata UIT Gratiskan Pengobatan Korban Banjir

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Direktur RSU Wisata UIT, dr Marhaen Hardjo bersama tim dokter, siap melayani pasien korban banjir di Sulsel dengan biaya gratis.
Direktur RSU Wisata UIT, dr Marhaen Hardjo bersama tim dokter, siap melayani pasien korban banjir di Sulsel dengan biaya gratis.

Selain menurunkan tim medis, Rumah Sakit Umum Wisata UIT, juga menggratiskan biaya pengobatan bagi korban banjir di Sulsel.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Selain menurunkan tim medis, Rumah Sakit Umum Wisata UIT, juga menggratiskan biaya pengobatan bagi korban banjir di Sulsel.

Komisaris RSU Wisata UIT, H Haruna menyebutkan, nama program tersebut adalah "UIT Bersamamu". 

"Ini bentuk duka cita kami atas bencana banjir yang melanda Sulsel," ujar H Haruna yang juga caleg DPR RI dapil Sulsel 1 asal PKB ini.

Direktur RSU Wisata UIT, dr Marhaen Hardjo M.Biomed Ph.D mengatakan, untuk pengobatan gratis itu, korban banjir sisa membawa diri saja, maka dokter serta para medis akan melayani dengan penuh cinta. 

"Sejak kemarin, RSU Wisata UIT bergerak cepat, membentuk tim medis peduli bencana banjir, dipimpin langsung dr Wachyudi Muchsin SH yang juga Kepala Divisi Nonmedik RSU Wisata UIT," ujar Marhaen yang juga alumni Stem Cell Jepang ini, dalam rilisnya Kamis (24/1/2019).

Dokter Marhaen menambahkan, dari informasi yang diperoleh, banjir terparah di Kota Makassar berada di Kelurahan Paccerakkang dengan ketinggian air, mencapai dada orang dewasa.

Demikian pula beberapa wilayah di enam Kabupaten di Sulsel, yakni, Kabupaten Gowa, Takalar, Jeneponto, Maros, Pangkep dan Barru.

Selain air hujan yang cukup deras, air kiriman dari pegunungan Bawakaraeng, yang mengalir di sungai-sungai enam kabupaten ini meluap.

Sebuah jembatan yang berdekatan dengan Bendungan Bili-bili di Kabupaten Gowa, ambruk terbawa derasnya arus Sungai Jeneberang, yang airnya berasal dari pegunungan Bawakaraeng.

Dr Wachyudi Muchsin SH menambahkan, RSU Wisata UIT, menyiapkan tenaga medis dan ambulans, untuk membantu korban bencana alam banjir. Saat ini, ketinggian air di Bendungan Bili-bili pun sudah hampir sampai pada ambang batas, yakni 103 meter.

Beberapa perumahan di Kabupaten Gowa terendam banjir setinggi dada orang dewasa.

"Saat ini sudah turun tim medis di dua lokasi, yakni Kota Makassar dan Gowa. Khusus makassar, kita sudah arahkan di Paccerakkang dan Perumahan Bumi Tamalanrea Permai. Sementara Gowa, kita bersama mahasiswa Universitas Indoensia Timur," lanjutnya.

"Tim medis terdiri dokter, serta paramedis. Mensupport yang sudah dibentuk oleh pemerintah, baik tingkat provinsi atau Kota Makassar," imbuh Dokter Yudi yang juga Humas Ikatan Dokter Indonesia Kota Makassar Ini.