RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Penggemar kendaraan tua semakin marak di Sulsel, khusunya Kota Makassar. Baik kendaraan roda dua maupun roda empat diburu hingga ke tempat-tempat terpencil.
Meski menjadi buruan, namun memelihara kendaraan roda dua maupun roda empat yang telah puluhan tahun diproduksi tak cukup mudah.
"Kalau mau main kendaraan lama harus sering-sering pegang oli," ungkap Rusli Jabbar, mantan Plt Kasatpol PP Kota Makassar yang hobby koleksi kendaraan tua.
Jabbar mengatakan, kendaraan lawas baik roda dua ataupun roda empat harus extra pemeliharaan. Pemeliharaannya dengan kendaraan yang baru keluar dari pabrik tentu saja sangat berbeda. Tak hanya perawatan, mencari onderdil kendaraan lawas pun gampang-gampang susah.
"Kalau yang kendaraan keluaran baru kan banyak onderdilnya dijual. Bisa didapat di bengkel-bengkel mobi atau motor. Tapi kalau onderdil yang kendaraan lama agak susah. Apalagi kendaraannya produksi luar negeri. Kalau dipesan barangnya biasa berbulan-bulan baru datang," tambah Jabbar.
Jabbar menyebut, kendaraan lawas pada umumnya hanya digunakan sekali dua kali. Tak seperti kendaraan keluaran baru yang digunakan untuk kegiatan sehari-hari. Untuk itu, perawatan rutin sangat penting.
"Biasanya jarang digunakan. Agar akinya tidak aus dipakekan engine on/off. Misalnya jika dua minggu tidak pake dengan menggunakan engine on/off atau pemutus arus maka cas aku tidak akan habis," tambahnya.
Tak hanya berfungsi untuk mencegah ausnya aki mobil yang tidak digunakan dalam waktu lama, engine on/off juga mencegah tindak kejahatan.
"Ini juga akan mencegah terjadinya tindak kejahatan seperti pencurian mobil. Dengan menggunakan engine on/off meskipun mobil kunci ada tidak akan bunyi jika engine on/off tidak on. Jadi engine on/off ini fungsinya banyak," ungkapnya.
Selain aki, kata dia, yang perlu menjadi perhatian khusus bagi pemilik kendaraan lawas adalah rem mobil. Tak ketinggalan ban pun harus penjadi perhatian.
"Kalau lama tidak digunakan remnya terkadang mengikat atau menjepit. Jadi kalau tidak digunakan setidaknya digoyang agar remnya tidak lengket. Bannya pun akan gepeng jika lama tidak digunakan," beber Jabbar.
Jabbar menyebut, meskipun kendaraan tidak digunakan ia menyarankan agar tetap dibunyikan. Hal ini untuk menjaga keawetan pada mesin kendaraan.
"Kalau tidak digunakan sebaiknya tetap dibunyikan, dipanasi mesinnya. Minimal dua minggu sekali mesinnya dipanasi meskipun tidak digunakan," ungkap Jabbar.
Jabar diketahui mengoleksi offroad lawas jenis CJ7 tipe Laredo tahun 81, Landcrauser Pikap, Willis M38 tahun 44, Willis M38 A1 tahun 51, Landcrauser tahun 81, Lancrauser kampas dan off road lainnya.