Minggu, 13 Januari 2019 09:19

Tiba di Kanada, Gadis Saudi yang Murtad Disambut Sebagai Pemberani

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Rahaf Mohammed al-Qunun tiba di Kanada
Rahaf Mohammed al-Qunun tiba di Kanada

Rahaf Mohammed al-Qunun telah tiba di Kanada pada hari Sabtu (12/01/2019) setelah diberikan suaka

RAKYATKU.COM - Rahaf Mohammed al-Qunun telah tiba di Kanada pada hari Sabtu (12/01/2019) setelah diberikan suaka. Gadis murtad yang melarikan diri dari orang tuanya itu disambut oleh Menteri Luar Negeri Chrystia Freeland sebagai seorang pemberani baru Kanada.

Rahaf tiba di Bandara Internasional Pearson Toronto pada hari Sabtu pagi, mengenakan hoodie bertuliskan Canada dan topi biru dengan logo Komisaris Tinggi Pengungsi PBB (UNHCR), yang telah memberikan status pengungsi kepadanya.

Dalam tweet terakhirnya sebelum berangkat ke Toronto, Qunun berkata, "Saya berhasil," dan memposting foto-foto di dalam pesawat terbang.

Freeland, yang menerima Qunun di bandara, mengatakan kepada wartawan bahwa Qunun adalah "orang Kanada baru yang sangat berani."

"Rahaf ingin orang Kanada melihat bahwa dia telah tiba di rumah barunya," kata Freeland kepada wartawan. “Tapi dia memiliki perjalanan yang sangat panjang dan melelahkan, jadi dia memilih untuk tidak menerima pertanyaan hari ini. Dan dia sekarang akan pergi ke rumah barunya."

Rahaf menarik perhatian internasional minggu ini setelah dia membarikade dirinya di kamar hotel bandara Bangkok karena menolak dikirim pulang ke keluarganya. Dia mengatakan telah meninggalkan Islam dan khawatir akan dibunuh oleh keluarganya.

Keputusan Kanada untuk memberikan suaka kepada Qunun datang pada saat yang sulit. Hubungan antara Ottawa dan Riyadh sedang tegang setelah Kanada menyuarakan pembebasan aktivis hak asasi yang dipenjara tahun lalu. Itu membuat geram Arab Saudi yang membalas dengan membekukan perdagangan baru dengan Ottawa.

Rahaf, yang awalnya bermaksud mencari suaka di Australia, memilih Kanada karena Australia terlalu lama menilai apakah akan memberikan suaka padanya.

“(Australia) terlalu lama. Itu sebabnya saya pergi ke Kanada,” katanya kepada Reuters. Dia mengambil penerbangan Korean Air dari Bangkok ke Seoul pada hari Jumat dan kemudian penerbangan lanjutan ke Toronto.

Kasusnya telah menarik perhatian global terhadap aturan sosial Arab Saudi yang ketat, termasuk persyaratan bahwa perempuan memiliki izin “wali” laki-laki untuk bepergian.