RAKYATKU.COM, BARRU - RSUD Barru mencatat utang klaim oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mencapai miliaran.
Menurut Direktur RSUD Barru, dr Amis Rivai, utang BPJS Kesehatan masih ada tiga bulan di 2018. BPJS Kesehatan terakhir membayar klaim ke rumah sakit Barru pada September lalu.
“Tahun lalu tersisa tiga bulan belum dibayar. Dan sekarang ini sudah masuk lagi Januari 2019 jadi sudah empat bulan berjalan," kata dr. Amis, Kamis (10/1/2019).
dr. Amis mengatakan, jika dihitung tiap bulan, BPJS biasanya membayar klaim rata-rata sebesar Rp3 Miliar, sehingga jika di total selama empat bulan estimasinya mencapai Rp12 Miliar.
Namun demikian, meski utang BPJS belum terbayar, dr. Amis memastikan pelayanan bagi pasien pengguna BPJS di type C itu, tetap dilakukan secara maksimal.
Sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), kata dia, managemen sedapat mungkin untuk mengelola keuangan rumah sakit tanpa mengurangi layanan prima ke pasien.
“Namun kami berharap pihak BPJS Kesehatan segera membayar klaim tersebut, agar para tenaga kesehatan di RSUD Barru bisa dibayarkan jasanya,” tandasnya.
Terpisah, Kepala BPJS Barru, Hilaluddin mengakui adanya utang klaim RSUD Barru yang belum dibayarkan. Namun jumlahnya hanya Rp3 Miliar.
"Yang terhitung itu sampai saat ini, baru Rp3 Miliar. Itu untuk peruntukan bulan Oktober. Kalau untuk bulan September berkasnya masih diverifikasi. Kalau bulan Desember, pengajuan klaim belum masuk dari RSUD Barru," jelas Hilaluddin.
Lanjut dia, BPJS Kesehatan Barru saat ini belum dapat menyelesaikan utang tersebut sebab kantor pusat mengalami defisit anggaran.
"Jadi defisitnya di pusat sehingga berdampak juga ke daerah. Tapi kita berharap masalah tersebut bisa segera selesai. Dan utang di RSUD Barru bisa cepat terbayarkan. Soalnya utang BPJS bakal terus bertambah kalau klaim perbulan sudah diverifikasi," tandasnya.