RAKYATKU.COM - Presiden Filipina Rodrigo Duterte menganjurkan penculikan dan penyiksaan auditor pemerintah karena menghambat pekerjaan pemerintahannya.
Dalam pidatonya di hadapan para pejabat lokal di Manila, Duterte mengutuk badan konstitusional independen, yang bertanggung jawab untuk memeriksa rekening dan pengeluaran oleh lembaga pemerintah, dikutip dari Al Jazeera, Rabu (9/1/2019).
"Mari kita menculik orang-orang dari COA (Komisi Audit). Mari kita bawa mereka ke sini, lalu kita akan menyiksa anak perempuan itu," kata Duterte dalam pidatonya yang sarat sumpah serapah dalam bahasa Inggris dan Filipina.
"Mereka selalu membuat hal-hal sulit. Itulah yang saya tidak suka, membuat hal-hal sulit," katanya.
Selama beberapa dekade, auditor pemerintah di Filipina mendapatkan reputasi sebagai orang yang sulit, karena meneliti dengan cermat pengeluaran semua lembaga pemerintah.
Meskipun mereka tidak memiliki wewenang untuk menuntut, bukti yang dikumpulkan oleh auditor negara telah digunakan untuk mengirim pejabat publik ke penjara.
Sebelumnya, Duterte telah mengecam auditor negara mengatakan mereka harus didorong turun tangga.
Sebelum menjadi presiden, Duterte memiliki hubungan dengan agensi tersebut, yang juga dikenal dengan singkatannya, COA.
Pada 2015, ketika ia menjabat sebagai walikota Davao, kota utama di selatan negara itu, auditor pemerintah mempertanyakan validitas keputusan Duterte untuk mempekerjakan lebih dari 10.000 pekerja kontrak yang menelan biaya pemerintah kota setara dengan $ 15 juta.
Auditor memperingatkan bahwa keputusan untuk mempekerjakan sejumlah besar pegawai pemerintah dalam kapasitas sementara dapat menumbuhkan dukungan politik. Ada juga tuduhan bahwa banyak pekerja tidak ada, atau disebut "karyawan hantu".
Para kritikus mengecam Duterte karena berusaha membongkar fondasi demokratis negara itu, dengan menyerang mereka yang menentang kebijakannya, termasuk hakim dan politisi oposisi.