RAKYATKU.COM, LOS ANGELES - Stephanie Martinez sedang berada di lantai 5 Hotel Embassy Suites, ketika melihat kerabatnya, sedang berjalan di lantai dasar.
"Tante...ikut!!!" teriaknya sambil melompat.
"Bukk!!!" tubuhnya mendarat ke tanah. Darah bersimbah. Bocah tiga tahun itu meninggal.
Ayahnya, Jesus Martinez Avila dan ibunya, Alejandra Sandoval Duran, telah mencapai kesepakatan tentatif dengan jaringan hotel Embassy Suites.
Persyaratan penyelesaian itu belum diungkapkan, meskipun dapat diumumkan pada sidang pengadilan yang dijadwalkan berlangsung di Pengadilan Tinggi Los Angeles pada 17 Januari.
Menurut The Mercury News, Stephanie jatuh dari jalan setapak lantai lima hotel Anaheim pada Juli 2015, sementara ibunya mandi di kamarnya.
Bocah itu berjalan ke balkon, melihat kerabatnya duduk di halaman lantai satu yang tertutup, dan percaya bahwa memanjat dan melompat akan menjadi cara tercepat untuk menjangkau mereka.
Ibunya keluar dari kamar dan mendapati Stephanie menggantung di pagar balkon. Dengan teriakan ketakutan, wanita itu justru mengagetkan gadis kecil itu, sehingga melepaskan pegangan dan jatuh yang menyebabkan kematiannya.
Sepupu Eddie Fraire menirukan KVVU pada saat itu: "Dia menjerit, sehingga gadis kecil itu ketakutan dan jatuh dari lantai lima."
Gadis kecil, yang tinggal di Las Vegas, dilarikan ke rumah sakit, tetapi meninggal karena luka-lukanya tak lama setelah itu.
Stephanie sedang dalam perjalanan liburan ke Disneyland pada saat tragedi. Kerabat mengatakan, itu memberi mereka kenyamanan bahwa bocah itu telah berhasil mengunjungi taman sebelum kematiannya.
Setelah itu, orangtuanya menggugat mengklaim bahwa kondisi 'berbahaya, cacat dan tidak aman' di hotel, telah menyebabkan kematiannya yang tragis. Rincian lebih lanjut tentang dugaan kekurangan ini belum dirilis.
