Rabu, 02 Januari 2019 17:20

KKN Kemanusiaan Mahasiswa Unibos di Sulteng Resmi Ditarik

Editor
Konten Redaksi Rakyatku.Com
KKN Kemanusiaan Mahasiswa Unibos di Sulteng Resmi Ditarik

KKN Kemanusiaan Mahasiswa Unibos di Sulteng Resmi Ditarik

RAKYATKU.COM - Setelah melaksanakan program pengabdian Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kemanusiaan Universitas Bosowa (Unibos), kini dilakukan penarikan mahasiswa KKN tersebut di Palu, Sulawesi Tenggara.

Penarikan KKN ini dilakukan oleh Wakil Rektor III Unibos, Dr. Abd. Haris Hamid bersama WR II, Dr. Mas'ud Muhammadiah, Sekretaris Universitas Dr. Hadijah, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unibos Dr. Haeruddin Saleh, Rabu (02/01/2019).

Penarikan KKN ini dilakukan usai mahasiswa KKN Kemanusiaan Unibos menjalankan program bantuan pendidikan dan pendampingan psikososial selama 40 hari di Palu, Sigi, Donggala. 

Program yang dilaksanakan 25 mahasiswa termasuk 20 mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan 5 mahasiswa Fakultas Psikologi merupakan program yang telah dirancang khususnya untuk menjalankan sekolah darurat yang dibentuk Bosowa Peduli. 

Program yang telah dilaksanakan termasuk mendukung kegiatan proses velajar mengajar bagi anak didik sskolah dasar dan PAUD, trauma hiling, bakti sosial untuk pengadaan masjid darurat, kegiatan pendukung seperti senam pagi, fun kids, pementasan cerita rakyat, dan memberikan bantuan makanan dan alat tulis bagi anak didik tersebut khususnya di daerah Petobo, Balaroa, Layana, Mamboro, Sigi, Donggala dan beberapa sekolah darurat Palu.

Kegiatan tersebut juga dilaksanakan dengan bekerjasama Dinas Sosial yang sebelumnya telah berkoordinasi dengan Bosowa Peduli. 

Fajrul (FKIP) sebagau Ketua Rombongan KKN Kemanusiaan Unibos menjelaskan jika memang hingga saat ini adik-adik dan masyarakat Sulteng masih membutuhkan uluran tangan. Pasalnya, beberapa bangunan umum seperti Masjid, Sekolah masih membutuhkan perbaikan.

"Saat ini kondisi warga khususnya daerah liquifaksi Petobo dan Balaroa masih ada beberapa yang tinggal di tenda dan beberapa aktivitas sekolah juga masih dilakukan di tenda. Sehingga sarana pendukung sekolah darurat memang dibutuhkan agar proses pendidikan adik-adik tidak terhenti", ungkapnya.

WR III Unibos Dr. Abd. Haris Hamid juga turut menuturkan harapannya daripelaksanaan KKN Kemanusiaan ini. "KKN Kemanusiaan ini memang berawal dari pemenuhan kebutuhan sekolah darurat Bosowa Peduli yang diisi oleh mahasiswa Unibos. Sehingga kami berharap melalui kegiatan ini sekiranya mahasiswa dapat membantu percepatan proses pemulihan trauma dikalangan masyarakat khususnya anak-anak. Termasuk proses pendidikan yang tidak boleh berhenti. Itu sebabnya kami menempatkan mahasiswa mengabdi di daerah bencana sesuai dengan kebutuhan. Kedepan, mudah-mudahan berikutnya kegiatan kemanusiaan ini tidak berakhir di Palu. Tetapi menjadi penggerak unit lain untuk melakukan kegiatan yang sama agar segala potensi dan kepedulian kita dapat tersalurkan sesuai pada kebutuhannya", tuturnya.