RAKYATKU.COM - Pelantikan Letjen Doni Monardo sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang sedianya digelar hari ini mendadak batal. Padalah undangan sudah tersebar.
Naman Letjen Doni Monardo muncul sebagai pengganti Willem Rampangilei. Stafsus Presiden Johan Budi SP-lah yang pertama kali mengonfirmasi bahwa pria yang pernah menjabat sebagai Danpaspampres di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu merupakan orang yang akan dilantik menjadi 'BNPB-1'.
"Benar, Pak Doni yang menjadi Kepala BNPB," kata Johan Budi.
Sekitar dua jam kemudian, Istana meralat informasi mengenai pelantikan Doni. Istana menyampaikan pelantikan tersebut ditunda. Alasannya, Presiden Jokowi harus bertolak ke Provinsi Lampung untuk meninjau wilayah terdampak tsunami Selat Sunda.
Terkait hal tersebut, Wasekjen Partai Demokrat, Andi Arief menyayangkan pembatalan pelantikan tersebut.
"Untuk jenderal bintang 3 aktif untuk mencapainya itu tidak mudah. Banyak prestasi yang dicapai. Tidak boleh dipermalukan. Undangan sudah menyebar, tapi tiba-tiba dibatalkan. Itu kan namanya dipermalukan. Malu dengan keluarga, malu dengan kesatuan, malu dengan khalayak," kata Andi Arief.
Andi menegaskan, Doni merupakan prajurit TNI yang sangat berprestasi. Dia mengaku tak bisa membayangkan bagaimana perasaan Doni saat tahu pelantikannya sebagai BNPB-1 ditunda.
"Bayangkan ratusan, bahkan ribuan mungkin, yang sudah ucapkan selamat, bagaimana perasaan tiba-tiba batal," bebernya dikutib Detikcom, Rabu (2/1/2019).
Andi kemudian mengungkit prestasi Letjen Doni Monardo. "Yang saya dengar, selain operasi pembebasan kapal sunan kudus (Sinar Kudus), dia berhasil dalam operasi militer di Aceh, Timor Timur. Dia terkenal dengan tidak melanggar HAM," tukasnya.