RAKYATKU.COM, SIDRAP – Tim hibah pengabdian kepada masyarakat Fakultas Keperawatan Universitas Hasanuddin (Unhas) sukses menggelar program bertema “Optimalisasi Peran Kader Posyandu dalam Menjaga Kesehatan Mental Masyarakat Melalui Inovasi Latihan dan Edukasi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) Berbasis Virtual Reality”. Kegiatan ini berlangsung di Desa Mario, Kecamatan Kulo, Kabupaten Sidenreng Rappang, dan diikuti sekitar 30 kader posyandu.
Tim pengabdian dipimpin langsung oleh Prof. Aryanti Saleh, Dekan Fakultas Keperawatan Unhas, bersama dua dosen yakni Dr. Jumrah (Program Studi Kebidanan, bidang ilmu kejiwaan) dan Nur Hikmawaty Hasbiah (Program Studi Fisioterapi), serta lima mahasiswa.
Dalam sambutannya, Prof. Aryanti menegaskan pentingnya peran kader posyandu sebagai garda terdepan dalam menjaga kesehatan mental masyarakat. “Perbaikan kondisi mental seseorang memerlukan penanganan yang komprehensif, baik dari aspek fisik maupun mental. Harapan kami, kader posyandu bisa mengadopsi materi ini dan melakukan penanganan praktis di lapangan,” ujarnya.
Baca Juga : Kolaborasi Internasional, TRG FH Unhas Hasilkan Kajian Restorative Justice Berstatus Scopus Q1
Inovasi SEFT Berbasis Virtual Reality
Program ini menghadirkan inovasi melalui teknik Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) yang dipadukan dengan teknologi Virtual Reality (VR). Metode ini diyakini dapat memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih interaktif, aplikatif, dan berdampak langsung pada pemahaman kader posyandu.
Selain SEFT, para peserta juga diajarkan teknik relaksasi dan stretching untuk mendukung kesehatan fisik, serta mendapatkan edukasi mengenai gangguan kesehatan mental dan skrining menggunakan instrumen Depression Anxiety Stress Scale (DASS).
Bekal Praktis untuk Kader
Kegiatan berlangsung interaktif dengan sesi praktik langsung. Peserta berlatih teknik relaksasi, stretching, hingga mencoba SEFT berbasis VR. Dengan bekal ini, para kader diharapkan mampu membantu masyarakat menghadapi gejala stres, kecemasan, maupun depresi dengan pendekatan yang sederhana namun efektif.
Prof. Aryanti menambahkan bahwa inovasi berbasis teknologi ini adalah bagian dari komitmen Unhas untuk menghadirkan solusi kesehatan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. “Kami ingin kader posyandu tidak hanya memahami teori, tapi juga siap mempraktikkannya secara nyata untuk mendukung kesehatan mental warga,” jelasnya.
Dampak dan Harapan
Melalui program ini, Fakultas Keperawatan Unhas menegaskan perannya dalam menghubungkan ilmu pengetahuan, inovasi teknologi, dan pengabdian masyarakat. Para kader yang telah dibekali metode ini diharapkan menjadi ujung tombak dalam meningkatkan kualitas kesehatan mental di komunitas, sekaligus memperkuat fungsi posyandu sebagai pusat layanan kesehatan berbasis masyarakat.