Rabu, 17 September 2025 12:53
Editor : Syukur Nutu

RAKYATKU.COM, SOROWAKO — Sejak kejadian bocornya pipa minyak di Desa Lioka, Kecamatan Towuti, PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) berkomitmen melakukan penanganan dan pemulihan secara menyeluruh dengan berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Timur, masyarakat, dan para pemangku kepentingan.

 

Komitmen tersebut konsisten dijalankan dalam pelibatan tim ahli independen yang melakukan observasi dan pengujian dampak sosial maupun lingkungan.

Pengujian independen dilakukan oleh Disaster Risk Reduction Center Universitas Indonesia (DRRC UI), serta Dinas Lingkungan Hidup Luwu Timur bekerja sama dengan PT Global Environment Laboratory (GEL).

Baca Juga : Kolaborasi KLH, MIND ID, dan PT Vale dalam Festival Sungai Cipinang

• Udara: Sampel diambil 30 Agustus 2025 di Danau Towuti ±1 km dari muara Sungai Timampu. Parameter fisika, kimia, dan mikrobiologi diuji, dengan hasil memenuhi baku mutu kelas 2 sesuai PP No.22/2021. Artinya, air layak untuk rekreasi, budidaya ikan air tawar, peternakan, pengairan pertamanan, hingga kebutuhan lain yang mempersyaratkan mutu serupa.

 

• Udara: Sampel diambil di Dusun Molindoe, Desa Lioka pada tanggal 30 Agustus 2025. Parameter SO₂, O₃, dan NO₂ semuanya berada di bawah ambang batas baku mutu udara ambien nasional, menunjukkan kualitas udara masih aman dan tidak menimbulkan risiko kesehatan.

Pengambilan sampel dilakukan secara terbuka, disaksikan masyarakat desa, dicatat waktu dan koordinatnya, disegel sesuai standar, lalu diuji di laboratorium resmi.

Baca Juga : PT Vale dan Pemda Luwu Timur Kembali Gelar Dialog Memperkuat Kolaborasi Pulihkan Towuti

Ketua DRRC UI, Prof. Fatma Lestari, menegaskan hasil uji sahih dan kredibel. “Analisis dilakukan dengan standar ilmiah ketat dan observasi lapangan langsung. Hasil menunjukkan udara aman, namun pemantauan rutin, transparansi data, dan pelibatan masyarakat tetap menjadi kunci. DRRC UI akan terus mendampingi agar langkah pengelolaan lingkungan konsisten dengan bukti ilmiah dan harapan masyarakat,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur dan Chief of Sustainability & Corporate Affairs Officer PT Vale Indonesia, Budiawansyah, menegaskan bahwa kabar baik ini tidak akan membuat perusahaan lengah. 

"Kami menyambut hasil uji ini dengan penuh rasa syukur karena memberikan kepastian dan ketenangan bagi masyarakat. Namun, kami sadar bahwa tugas kami belum selesai. PT Vale tetap berkomitmen melanjutkan pemulihan, memperbaiki infrastruktur desa, menyalurkan bantuan sesuai kebutuhan warga, dan menjaga transparansi setiap langkah yang diambil. Semua ini kami lakukan dengan hati dan tanggung jawab," ungkap Budiawansyah.

Baca Juga : PT Vale Buka Ruang Sosialisasi dengan Masyarakat Pasca Kebocoran Pipa Towuti

Hingga hari ke-22, tercatat 206 aduan resmi dari enam desa terdampak telah beroperasi dan ditindaklanjuti, mulai dari layanan kesehatan hingga bantuan penghidupan. Pemerintah bersama PT Vale juga memperbaiki fasilitas publik seperti pegangan jembatan dan saluran irigasi, agar aktivitas masyarakat kembali lancar dan aman.

Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam, menegaskan bahwa hasil uji ini adalah kabar baik sekaligus bukti nyata transparansi. 

“Insya Allah, masyarakat Towuti dapat tenang karena udara dinyatakan aman. Namun pemerintah bersama para ahli dan PT Vale akan tetap melakukan pemantauan rutin agar kepastian ini selalu terjaga. Semua langkah kami pastikan berjalan secara adil, transparan, dan untuk kebaikan masyarakat Luwu Timur,” ujarnya.

Baca Juga : Komitmen PT Vale dan KLHK Pulihkan Kualitas Air dan Kota Berdaya

Dengan berakhirnya masa tanggap darurat pada 12 September 2025, pemerintah daerah dan PT Vale kini memasuki tahap transisi pemulihan, dengan fokus pada bantuan berkelanjutan, pemantauan kualitas lingkungan bersama tim independen, serta penguatan fasilitas desa agar lebih tangguh menghadapi risiko di masa depan.