Kamis, 19 Juni 2025 15:40
safety Riding
Editor : Lisa Emilda

RAKYATKU.COM, JAKARTA – PT Astra Honda Motor (AHM) kembali mempertegas komitmennya dalam membangun budaya keselamatan di jalan raya melalui ajang The 16th Astra Honda Safety Riding Instructors Competition (AHSRIC) 2025, yang digelar di Astra Honda Motor Safety Riding Park (AHMSRP), Cikarang, Jawa Barat, pada 15–18 Juni 2025.

 

Kompetisi yang telah memasuki tahun ke-16 ini menjadi panggung bergengsi bagi para agen perubahan di jalan raya—yakni para instruktur dan advisor keselamatan berkendara Honda—untuk unjuk kompetensi dalam mengedukasi serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan berkendara yang aman, nyaman, dan menyenangkan.

“Kami ingin terus berperan aktif dalam menciptakan budaya berkendara yang aman dan menyenangkan,” ujar Andy Wijaya, General Manager Marketing Planning and Analysis AHM. “Melalui AHSRIC, kami secara berkelanjutan mengalibrasi kompetensi instruktur dan advisor Honda dari seluruh Indonesia, seiring dengan tantangan baru dari ragam sepeda motor Honda yang terus berkembang.”

Baca Juga : Decluttering Jadi Gaya Hidup Baru: AHM dan Asmo Sulsel Libatkan Mahasiswa Unhas

Kompetisi Kelas Nasional

 

Berlangsung di fasilitas pelatihan sepeda motor terbesar di Asia Tenggara, AHSRIC 2025 mempertandingkan 9 kategori utama, mulai dari:

Instruktur Big Bike, Sport, dan Skutik

Baca Juga : Podium Lagi, Pebalap Binaan Astra Honda Kencang melesat di Balapan Internasional

Advisor Dealer dan Advisor Komunitas (Sport & AT)

Grup Instruktur Main Dealer

Grup Safety Riding Center

Baca Juga : Saat Astra Motor Sulsel dan AHM Menyapa, Ada Cerita dan Harapan dari Petani di Bantimurung

Safety Riding Innovation

Sebelum lolos ke tahap nasional, peserta telah melewati seleksi ketat di tingkat regional. Dari proses ini, tersaring 197 peserta terpilih dari 120 instruktur, 2.690 advisor dari jaringan dealer, dan 916 advisor dari komunitas Honda. Mereka kini bertarung dalam kompetisi nasional, dengan rincian 18 peserta di kategori Big Bike, 53 dari kelas Sport, 14 dari kelas Skutik, serta puluhan lainnya dari jaringan dealer dan komunitas.

Kompetisi ini tidak hanya menilai kemampuan teknik berkendara, tetapi juga kemampuan menyampaikan edukasi keselamatan berkendara secara komunikatif dan aplikatif, terutama dalam menyampaikan prediksi potensi bahaya di jalan kepada berbagai segmen masyarakat.

Baca Juga : Dari Sawah Bantimurung, Astra Motor Sulsel dan AHM Bangun Komitmen Sosial Lewat Dukungan untuk Petani

Konsistensi Edukasi, Bukan Sekadar Kompetisi

Lebih dari sekadar ajang kompetisi, AHSRIC menjadi salah satu bentuk konsistensi AHM dalam membangun ekosistem keselamatan jalan raya. Selama lebih dari dua dekade, AHM dan jaringannya telah menyelenggarakan lebih dari 34.000 pelatihan keselamatan berkendara, menjangkau lebih dari 3,3 juta peserta di seluruh Indonesia.

Tak hanya itu, edukasi ini juga diperkuat dengan pemanfaatan Honda Riding Trainer (HRT)—simulator keselamatan berkendara yang telah digunakan oleh lebih dari 26,6 juta orang, serta pembangunan 9 Safety Riding Center Honda di berbagai daerah, termasuk AHMSRP yang menjadi pusat pelatihan unggulan di Asia Tenggara.

Baca Juga : Yayasan AHM Tantang Anak Muda Adu Kreativitas Konten Keselamatan Berkendara

Sebagai upaya menjangkau kalangan muda, sejak 2017 AHM juga mengampanyekan keselamatan berkendara dengan pendekatan emosional melalui tagline #Cari_Aman. Kampanye ini memperkuat pesan bahwa keselamatan bukan hanya kewajiban, tapi juga gaya hidup yang bisa menghadirkan rasa senang dan percaya diri di jalan.

Menuju Budaya Aman dan Menyenangkan

Komitmen AHM dalam AHSRIC 2025 bukan hanya soal prestasi, tetapi membentuk sumber daya manusia yang mampu mentransformasi keselamatan berkendara menjadi budaya kolektif di tengah masyarakat.

Melalui sinergi instruktur, advisor dealer, komunitas, dan fasilitas yang mendukung, AHM berharap bisa menciptakan generasi berkendara yang tidak hanya terampil, tapi juga peduli dan bertanggung jawab di jalan raya.

“Keselamatan berkendara adalah bagian dari perjalanan, bukan sekadar tujuan,” tutup Andy Wijaya.

BERITA TERKAIT