JAKARTA – Bupati Gowa, Sitti Husniah Talenrang, memaparkan strategi intervensi Pemerintah Kabupaten Gowa dalam menurunkan angka Keluarga Miskin Ekstrem (KME) melalui penguatan program ketahanan pangan.
Paparan ini disampaikan saat menjadi narasumber pada kegiatan Sharing Knowledge Desa Berketahanan Pangan dan Iklim Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD) yang digelar Badan Pengembangan dan Informasi Desa dan Daerah Tertinggal, Kementerian Desa PDT, di Golden Boutique Hotel Kemayoran, Jakarta, Kamis (12/6).
Dalam pemaparannya, Bupati Gowa menjelaskan bahwa sejak awal masa kepemimpinannya, Pemerintah Kabupaten Gowa langsung menjalankan Program 100 Hari Kerja dengan fokus utama pada penurunan kemiskinan ekstrem melalui program Gowa Sejahtera (Gowa Masunggu).
Baca Juga : Wakil Bupati Gowa Dorong Sinergi Penegakan Hukum Demi Kepastian Publik
“Kabupaten Gowa sejak kami dilantik langsung berfokus terhadap Program 100 Hari Kerja yang salah satu prioritasnya adalah Gowa Sejahtera (Gowa Masunggu). Alhamdulillah, berkat program ini angka kemiskinan ekstrem di Gowa mengalami penurunan signifikan,” jelas Bupati Husniah.
Salah satu strategi utama dalam program tersebut adalah intervensi ketahanan pangan, yang dilaksanakan dengan pendekatan langsung oleh SKPD selaku orang tua asuh kepada keluarga miskin ekstrem.
“SKPD kami turun langsung melakukan pendampingan kepada masyarakat sesuai kebutuhan spesifik, baik di sektor pertanian, peternakan, maupun perikanan,” lanjutnya.
Baca Juga : Program Jumat Mengaji Tingkatkan Kemampuan Baca Alquran ASN Gowa
Adapun rincian intervensi yang dilakukan mencakup:
- Sektor pertanian: penyediaan 50 polybag tanaman cabai per keluarga;
- Sektor peternakan: bantuan 14 ekor itik atau ayam serta 1 ekor kambing per keluarga;
- Sektor perikanan: budidaya ikan nila dengan sistem bioflok.
Menurut Bupati Husniah, intervensi ini terbukti meningkatkan pendapatan keluarga sasaran karena bantuan yang diberikan dapat menjadi sumber penghasilan baru.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Gowa, Sujjadan, menegaskan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil dari kepemimpinan Bupati Gowa dan Wakil Bupati Darmawangsyah Muin dalam mengimplementasikan Program Gowa Sejahtera.
Baca Juga : Bupati Gowa Terima Penghargaan PERPAMSI di Ajang IWWEF 2025
“Keberhasilan beliau dalam bidang ketahanan pangan melalui Program 100 Hari Kerja, yaitu Program Gowa Sejahtera (Masunggu), dipandang sebagai praktik baik yang layak untuk dibagikan ke daerah lain,” ujar Sujjadan.
Mendes PDT Dorong Budaya Menanam di Masyarakat Desa
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT), Yandri Susanto, mengajak masyarakat desa untuk membudayakan gerakan menanam sebagai bagian dari upaya membangun ketahanan pangan sekaligus perbaikan iklim.
Baca Juga : Bupati Gowa Perkenalkan Nilai Budaya Lokal kepada Pasis Negara Sahabat Sesko TNI
“Gerakan menanam tidak harus di lahan luas. Bisa dimulai dari pekarangan rumah masing-masing,” ungkap Yandri.
Ia menambahkan bahwa gerakan menanam pepohonan dan tanaman pangan selain membantu pemenuhan kebutuhan keluarga, juga memiliki potensi memperbaiki kualitas lingkungan hidup di desa.
Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan dari berbagai daerah di Indonesia, dan bertujuan untuk memperkuat kolaborasi antar pemerintah daerah dalam membangun desa yang tangguh terhadap isu pangan dan perubahan iklim.